Gridhot.ID -Program vaksinasi pemerintah kini sedang dalam jalur yang sesuai.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, tercatat kecepatan vaksinasi Indonesia meningkat drastis hingga 500 ribu orang per harinya.
Vaksinasi sudah merambah di berbagai sektor masyarakat mulai dari tenaga kesehatan hingga pendidikan.
Kini, para pegawai kantor dan karyawan juga bakal siap menerima vaksin.
Tak hanya di Indonesia, di luar negeri, para karyawan ternyata sudah mendapatkan fasilitas vaksinasi yang dibilang menguntukngkan.
Dikabarkan dari kontan.co.id,CEO Bolthouse Farms Jeff Dunn memiliki cara tersendiri untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 yang digaungkan Pemerintah AS.
Yakni dengan memberi seluruh karyawan penuh waktu yang berjumlah 1.800 orang di pabrik perusahaan California bonus senilai US$ 500 atau setara dengn Rp 7,2 juta jika mau disuntik vaksin Covid-19.
“Beberapa pesaing kami, beberapa orang lain di (Lembah San Joaquin) telah menelepon hanya untuk mengetahuinya, karena saya pikir semua orang hanya mempertanyakan dengan bagaimana Anda memotivasi karyawan untuk divaksin? Tidak ada yang mau memberi mandat atau mengeluarkan uang ekstra," jelas Dunn kepada CNBC.
Informasi saja, Bolthouse Farms merupakan perusahaan minuman nabati.
Dia juga bilang, mendorong orang untuk divaksinasi jelas merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan mengirimkan pesan yang benar.
Mengutip CNBC, hingga saat ini, Bolthouse telah memvaksinasi lebih dari 1.000 dari 1.800 karyawannya sejak menggelar klinik vaksinasi pertamanya pada 26 Februari untuk karyawan berusia 65 tahun ke atas.
“Kami menyelesaikannya, yang membuat kami semua merasa sangat baik,” kata Dunn.
Target Bolthouse adalah memvaksinasi 65% karyawannya dan Dunn yakin mereka akan segera melampaui tujuan itu.
Alasan lain untuk insentif tersebut adalah bahwa staf pabrik Bolthouse's Bakersfield adalah sekitar 80% Hispanik, kata Dunn.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang Hispanik dan Latin hampir dua kali lebih mungkin terkena Covid dan tiga kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena Covid dibandingkan dengan orang kulit putih non-Hispanik.
Akan tetapi, menurut data dari Brookings Institution, terlepas dari angka-angka itu, orang Latin termasuk yang paling skeptis dan ragu-ragu untuk mendapatkan vaksin.
Ini terkait dengan kekhawatiran atas efek kesehatan dan efek samping jangka panjang.
Orang Latin juga secara historis mengalami perlakuan bias oleh komunitas medis, yang menyebabkan ketidakpercayaan, termasuk pada vaksin.
Baca Juga: Pernyataannya Soal Cucu dari Nissa Sabyan Hebohkan Publik, Mbah Mijan: Kalau Secara Gaib....
Meski demikian, lanjut Dunn, karyawan dapat menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kami benar-benar percaya bahwa mengamanatkan dan memaksakannya kepada mereka akan menjadi kesalahan karena Anda hanya mendapatkan perlawanan," kata Dunn.
Dunn mengatakan sebelum menawarkan bonus vaksin Covid US$ 500, yang akan ditambahkan ke gaji pekerja setelah mereka mengirimkan foto kartu vaksinasi mereka ke perusahaan, dia memberikan bonus tambahan senilai US$ 100 per minggu untuk karyawan produksi per jam untuk membantu mendukung mereka selama pandemi sejak Maret lalu.
Baca Juga: Pernyataannya Soal Cucu dari Nissa Sabyan Hebohkan Publik, Mbah Mijan: Kalau Secara Gaib....
“Kami memberikan bonus tambahan sampai tiga minggu lalu ketika kami mulai melakukan vaksinasi,” kata Dunn.
Bolthouse, seperti bisnis pangan dan pertanian lainnya, mendapatkan dosis vaksin Covid melalui pejabat kesehatan masyarakat karena dianggap sebagai kelompok prioritas di California.
Bolthouse juga memiliki fasilitas di Arizona, Washington dan Illinois, dan perusahaan tersebut saat ini sedang berupaya mengamankan vaksin Covid bagi para pekerja dan berencana untuk memberikan bonus kepada semua karyawan garis depannya.(*)