Gridhot.ID - DKI Jakarta memang akan menggelar pemilihan gubernurnya pada tahun 2024.
Namun bursa para calon pemimpinnya sudah muncul sejak sekarang.
Bahkan dikutip Gridhot dari Tribunnews, nama Gibran Rakabuming Raka muncul dalam bursa DKI 1 tersebut.
Selain nama-nama populer seperti Anies Baswedan, Tri Rismaharini, Gibran Rakabuming Raka, Sandiaga Uno hingga Raffi Ahmad, muncul juga nama Sigit Purnomo alias Pasha Ungu.
Pasha Ungu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Mantan Wakil Wali Kota Palu itu pun angkat suara terkait kemunculan namanya dalam bursa kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Pasha memandang positif kemunculan namanya dalam bursa Pilkada DKI Jakarta.
"Kami kan kader, pekerja partai, pada prinsipnya kan kami siap ditempatkan di mana saja. Kalau kemudian hari in nama kami dimasukkan dalam bursa calon gubernur DKI, ya bagi saya itu apresiasi, saya terimakasih, walaupun saya merasa belum pantas untuk duduk di DKI," ujar Pasha dikutip dari channel Youtube Selebcam, Sabtu (10/4/2021).
Meski demikian, Pasha menganggap saat ini dirinya sebenarnya belum cukup mental untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta.
Ia menganggap, permasalahan di DKI Jakarta begitu kompleks dan membutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar mumpuni.
"Karena DKI ini kan persoalannya cukup kompleks. Banyak sekali yang harus diperhatikan. Banyak yang harus dikerjakan.Sehingga, perlu sosok gubernur atau wakil gubernur yang mentalnya kuat," ujarnya.
Ia juga menyoroti soal posisi gubernur DKI Jakarta yang menjadi sorotan tingkat nasional.
Sebab, ia menilai, posisi gubernur DKI Jakarta saat ini terlalu politis, berkaca dari kepemimpinan Anies Baswedan yang justru terkadang dibandingkan dengan kepemimpinan tingkat nasional dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Karena berbicara gubernur DKI hari ini, itu seperti berbicara tentang presiden, seakan-akan emuanya menjadi salah, menjadi keliru. Karena posisi gubernur DKI sekarang ini terlalu politis, beda seperti 5 atau 10 tahun lalu," ungkapnya
Meski demikian, Pasha mengaku siap mengemban tantangan apabila memang benar dirinya diusung menjadi calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.
Bagi Pasha, pengalamannya menjadi wakil wali kota hingga pelaksana tugas wali kota Palu cukup membuatnya memiliki kemampuan dalam memimpin sebuah wilayah.
"Kalau memang perintah partai, kenapa tidak. Modal kami sebagai wakil walikota dan juga plt wali kota Palu kan prinsipnya sama, sistemnya sama. Malah, kalau kami di daerah posisinya lebih sulit. Pemerintah provinsi kan fungsinya koordinasi. Gubernur itu tidak punya wilayah, yang punya wilayah itu kota, kabupaten. Menurut saya lebih mudah menjadi gubernur, daripada menjadi wali kota atau bupati," tandasnya
(*)