Find Us On Social Media :

Mengudara Untuk Perkuat Militer Korsel, Jet Tempur Prototipe Negeri Gingseng Ini Pasang Bendera Indonesia di Bodinya, Ternyata Ada Kepentingan Ini Dibaliknya

Jet tempur F-15EX. (ilustrasi)

Jokowi mengatakan, pada 2010, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan KF-X dan I-FX untuk memenuhi kebutuhan jet tempur kedua negara dalam waktu 30 hingga 40 tahun ke depan.

Mengutip laman Kementerian Pertahanan RI, Presiden mengharapkan, kesuksesan peluncuran pertama prototipe KF-X ini bisa terus memberikan manfaat positif untuk kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Kami akan bersama sampai pengembangan selesai dan kedua negara (Korea Selatan dan Indonesia) bersama-sama memanfaatkan pasar negara ketiga dengan sistem produksi massal," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-In saat meresmikan, seperti dikutip Yonhap.

Baca Juga: Dulu Sempat Musuhan, Siapa Sangka Ayu Ting Ting Kini Mendadak Ditelepon Jessica Iskandar, Ekspresi Wajah Keduanya Terekam, Sudah Akur?

Memiliki 10 pod untuk rudal

Keraguan tumbuh atas komitmen Indonesia untuk program bersama itu.

Maklum, Indonesia berjanji menanggung 20% dari total biaya biaya proyek KF-X dan IF-X, tetapi telah berhenti melakukan pembayaran setelah menginvestasikan 227,2 miliar won.

Tetapi, selama pertemuan dengan Presiden Moon dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook, menurut pejabat negeri ginseng, melansir Yonhap, Prabowo setuju bahwa proyek jet tempur tersebut melambangkan kepercayaan antara kedua negara.

Baca Juga: Penonton Terlanjur Gregetan, Glenca Chysara Sebut Ikatan Cinta Bakal Selesai Begitu Saja Jika Rahasia Elsa Cepat-cepat Dibongkar: Bukan Sekadar Muter Biasa, Ini Ada Plot Twistnya!

Upacara peluncuran berlangsung di markas Korea Aerospace Industries di Kota Sacheon, lebih dari lima tahun setelah Korea Selatan memulai program 8,8 triliun won (US$ 7,9 miliar) untuk menggantikan armada jet tempur F-4 dan F-5 Angkatan Udara mereka yang sudah tua pada akhir 2015.

"Peluncuran prototipe ini adalah langkah besar dalam proses pengembangan, karena itu berarti kami memasuki fase pengujian kemampuan jet tempur setelah benar-benar membangun apa yang hanya kami gambar," sebut Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) dalam keterangan tertulis.