Find Us On Social Media :

Seolah Tak Cukup Suaminya Aniaya CRS, Istri Pemukul Perawat di RS Siloam Juga Caci Maki Korban hingga Sebut Psikopat, Netizen: Jangan Suka Memutarbalikkan Fakta

Sifat asli dari istri pelaku penganiayaan perawat RS Siloam dibongkar warganet

Penganiayaan ini terjadi di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021).

Aksi penganiayaan ini viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi membenarkan penangkapan tersebut.

Ia mengatakan pelaku saat ini tengah di bawa ke Polrestabes Palembang.

Baca Juga: Viral Video Bocah Ngobrol Sendirian Seperti Lagi Diajak Main, Sang Ibu Heboh Minta Warganet Indigo Menerawang, Mbah Mijan: Ia Punya 'Kelebihan'

"Nanti ya sabar kita masih di perjalanan menuju Polrestabes Palembang," ujarnya singkat, Jumat (16/4/2021).

 

Perawat CRS Trauma

Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengungkapkan kondisi perawat CRS (27 tahun), korban penganiayaan saat ini masih dalam berada dalam perawatan pihaknya.

Dr Bona mengungkapkan bahwa saat ini kondisi korban sedang mengalami trauma yang cukup hebat.

"Saat ini perawat tengah kami rawat untuk menyembuhkan bukan hanya fisik tapi juga psikisnya. Karena memang beliau (korban,red) mengalami trauma yang cukup hebat.

Tapi tadi siang saya sudah bicara dengan perawat paling tidak dia sudah baikan dari kemarin. Kita berdoa, pelan-pelan nanti beliau bisa berkerja kembali seperti biasa merawat pasien lagi,"jelas dia.

Baca Juga: Ketiban Untung Padahal Kena Hukuman, Viral Kisah Gadis Ketemu Duta SO7 Saat Beli Gorengan, Sifat Asli Sang Vokalis Terbongkar hingga Bikin Terkaget-kaget

Untuk menyembuhkan psikis dari perawat tersebut, ia mengatakan pihaknya telah memiliki tim psikolog yang telah diturunkan untuk membantu korban.

"Dari kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban. Dan saya juga berterima kasih sekali banyak support dan dukungan tak hanya dari internal tapi dari luar juga yang mendukung kami.

Termasuk dari sesama profesi termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) baik dari kota, provinsi maupun pusat yang telah memberikan dukungan," tegas dia.

Bona mengatakan semua permasalahan ini diserahkan kepada pihak kepolisian dan ia meminta agar dapat ditindak secara tegas. (*)