Find Us On Social Media :

Suaminya Jadi Tersangka Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang, Melisa Buka Suara Soal Perlakuan dan Ucapan Korban pada Anaknya: Saya Saya Berani Bersaksi di Pengadilan!

Melissa istri Jason Tjakrawinata alias JT (38) pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Palembang.

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu viral aksi penganiayaan terhadap perawat di rumah sakit swasta Siloam, Palembang.

Melansir Kompas.com, polisi telah menangkap pelaku penganiaya CRS, seorang perawat perempuan di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Surabaya.

Pelaku berinisial JT itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka. JT pun angkat suara mengenai insiden penganiayaan tersebut.

 Baca Juga: Emosinya Meledak Lihat Darah Mengucur dari Bekas Infus Anaknya hingga Nekat Aniaya Perawat RS Siloam Palembang, Begini Tampang Pelaku Saat Dicokok Polisi, Netizen: Panik Gak? Panik Lah Masa Enggak

Menurut JT, dirinya mengalami kelelahan hingga memicu emosi yang berujung pada penganiayaan.

Sebab, selama beberapa hari JT menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit tersebut lantaran menderita radang paru-paru.

Tak hanya JT yang menjadi sorotan, namun sang istri pun ikut menjadi perhatian publik.

 Baca Juga: Sebelum Suaminya Diciduk Polisi, Istri Pelaku Penganiayaan Sempat Ngotot Sebut Perawat RS Siloam Bersalah dan Aniaya Anaknya: Menurut Saya Perawat Psikopat!

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, istri pria yang menganiaya perawat RS Siloam Palembang akhirnya buka suara.

Istri JT, Melisa, menceritakan yang ia alami dengan perawat di ruang rawat inap tersebut.

Melisa berkukuh pihaknya tak sepenuhnya bersalah.

Melisa masih ingat betul perlakukan CSR kepada anaknya.

Menurut Melisa, perawat CSR memperlakukan anaknya dengan tak baik.

 Baca Juga: Saat Aniaya Perawat RS Siloam, Pelaku Sempat Sesumbar Ngaku-ngaku Sebagai Polisi, Korban Sampai Berlutut Agar Tak Dimarahi Lagi

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.

Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa dikutip TribunnewsBogor.com dari Sripoku.com.

Menurut Melisa, perlakuan perawat RS Siloam sudah tak mengenakan sejak awal.

 Baca Juga: Gara-gara Lepas Selang Infus Muka Jadi Babak Belur, Viral Video Perawat RS Siloam Palembang Dihajar Keluarga Pasien, Begini Tanggapan PPNI

Mulai dari nada bicara, hingga ucapannya saat menangani anak Melisa.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.

Dari nada bicaranya saja agak ketus saat menangani anak saya yang rewel,

juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.

Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," kata Melisa.

 Baca Juga: Tak Mempan Dibacakan Surat Yasin, Puskemas Ini Akhirnya Menyerah Setelah Belasan Tahun Diserang Makhluk Gaib Secara Ganas, Klinik Ditutup Sementara Karena Nyawa Pasien dan Para Perawat Sudah Terancam

Melisa mengatakan, cara perawat mencabut infus anaknya begitu kasar.

"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur," kata Melisa.

Melisa mengaku malah disalahkan ketika banyak darah yang keluar.

 Baca Juga: Tingkahnya Bikin Malu Orang Indonesia, Pria Asal Jawa Tengah Ini Nekat Lecehkan Suster Malaysia yang Merawatnya di RS, 'Saya Mau Ini' Sambil Sentuh Bagian Sensitif

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Melihat yang terjadi pada anaknya, Melisa panik.

"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf,

Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," kata Melisa.

Saat darah keluar, menurut Melisa perawat di RS Siloam hanya diam saja.

Ia baru mendapat penanganan ketika mengadukannya ke kepala perawat.

 Baca Juga: Polisi dan Wanita Berinisial N Tertangkap Kamera CCTV Mesum di Ruang Isolasi Covid-19, Dua Pegawai RSUD Justru Diciduk dengan Alasan Ini

"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut di kasih plester,

Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," kata Melisa.

Melisa pun menyarankan agar RS Siloam memperbaiki pelayanannya.

 Baca Juga: Tragis, Berjarak 8 Meter dari Jalan Aspal, Mata Mesin Potong Rumput Copot dan Terbang Tebas Tangan Seorang Perawat di Aceh, Begini Nasib Sang Tenaga Kesehatan

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun.

Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas mengatakan anak JT memang rencananya akan pulang.

Menurutnya, perawat emncabut infus sudah sesuai SOP.

“Jadi kemarin (kamis,red) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,”ungkap Tata dikutip dari Sripoku.com.

 Baca Juga: Unggah Video Asyik Berjoget Bareng Perawat yang Pakai APD, Terkuak Fakta Boy William Terinfeksi Covid-19: Karena Banyak yang Udah Tahu...

Hanya saja karena terlalu banyak bergerak, plester di tangan anak itu lepas.

“Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,”sambung Tata.

Sementara itu Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Praiwra mengatakan perawat CRS sudah memperingatkan istri JT untuk tidak menggendong anaknya dulu.

"'Jangan digendong bu, nanti berdarah'. Namun setelah infus itu dilepas korban, istri pelaku menggedong anaknya, saat itulah tangan anak pelaku berdarah," kata Irvan di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021) dikutip dari Kompas.com.

 Baca Juga: Siapkan Persyaratan, 8 Kerjaan Ini Diramalkan Bakal Jadi yang Paling Dicari-cari Perusahaan di Tahun 2021, Lowongan Guru Bakal Melimpah

Melihat tangan anaknya berdarah, istri pelaku langsung menghubungi JT.

Ketika tiba di ruangan anaknya, pelaku langsung marah-marah dan memukul korban.

Perawat lain yang berada di sana sempat mencoba melerai.

Namun, JT masih emosi dan menendang perawat itu ketika CRS meminta maaf.

"Istri pelaku menelepon suaminya yang ada di luar mengabarkan tangan anaknya berdarah. pelaku panik langsung datang dan menganiaya korban, ponsel milik teman korban yang merekam juga dibanting pelaku," ujar Kapolres.Pelaku yang berada di luar langsung emosi dan mendatangi rumah sakit.

JT pun mengakui perbuatannya salah dan mengaku tersulut emosi saat itu.

 Baca Juga: Tak Ada Jalur Damai, Yuyun Sukawati Angkat Kaki Pindah Rumah Sampai Ganti Nomor Telepon Demi Menjauh dari Fajar Umbara: Aku Belum Bisa Tidur Nyenyak, Takut Dianiaya Lagi...

"Saya saat itu tidak di TKP pak. Lalu ditelepon istri, yang mengatakan bahwa tangan anak saya keluar darah usai dilepas infus. Nah mengetahui hal itu saya langsung cepat -cepat menuju kamar ruang anak saya di 6026 lantai 6 RS Siloam Palembang," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, JT melanjutkan bahwa emosinya pun langsung tersulut, memarahi korban dan memukulinya.

Hingga peristiwa ini pun diketahui perawat yang lain.

"Jujur pak saya saat itu merasa panik. Melihat anak saya tanggan mengeluarkan darah, saat itulah saya langsung memarahi korban dan memukulinya,' katanya.

 Baca Juga: Berani Disumpah Atas Pengakuannya Disekap dan Dianiaya, Irni ART Desiree Tarigan Bongkar Sifat Asli Ibunda Bams: Kita Dijadikan Burung...

Atas peristiwa ini, JT pun meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, dan semua pihak RS Siloam.

"Saya saat itu panik, dan emosi sesaat. Jadi melihat anak saya begitu saya tepancing emosi. Sekali lagi saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban dan keluarga korban," ungkap JT singkat.(*)