Find Us On Social Media :

Disebut-sebut Tak Akan Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir Pangeran Philip, Ini Sejarah Ruang Besi, Tempat Sang Duke of Edinburg Disemayamkan Bersama Raja-raja Inggris

Upacara pemakaman Pangeran Philip

Pemakaman di Royal Vault semakin jarang terjadi belakangan ini karena kurangnya ruang di dalam ruangan.

Menurut keterangan kerajaan, Royal Vault tak akan jadi tempat peristirahatan terakhir Pangeran Philip, karena ketika Ratu Elizaebth II, meninggal jenazah sang pangeran akan dipindahkan ke makam Keluarga Kerajaan di Frogmore.

Philip, secara resmi dikenal sebagai Duke of Edinburgh, meninggal pada usia 99 pada 9 April 2021. Philip dan Elizabeth menikah pada 1947 dan memiliki empat anak, delapan cucu, dan 10 cicit.

Baca Juga: Sama Persis dengan Tempat Peristirahatan Terakhir Freddie Mercury, Peti Mati Prince Philip Dibuat Khusus untuk Kelas Kerajaan, Terbuat dari Kayu Ek Istimewa Berlapis Timah, Pembuatannya Butuh Waktu Sangat Lama!

"Ratu benar-benar hancur," kata kontributor kerajaan NBC News, Camilla Tominey, kepada Weekend TODAY pekan lalu.

Mengutip Reuters, Ratu Elizabeth berpakaian hitam dan dengan bermasker hitam, berdiri sendiri ketika suaminya yang telah mendampinginya selama 73 tahun diturunkan ke Royal Vault dalam upacara yang dihadiri bangsawan senior, termasuk pewaris tahta Pangeran Charles dan kedua putranya, Pangeran William dan Harry.

Ratu ditempatkan sendirian dalam upacara itu, dipisahkan dari anak-anaknya, cucu, dan sekelompok pelayat kerajaan karena aturan covid-19.

Baca Juga: Hari-hari Terakhir Pangeran Philip, Terungkap Wasiat Titipan Pendamping Elizabeth II Kepada Pangeran Charles Sebelum Meninggal, Berikut Pengakuan Sang Putra Bungsu

Hanya ada 30 pelayat di dalam kapel untuk kebaktian tersebut karena berlanjutnya pembatasan virus corona di Inggris.

"Kami ingat sebelum Anda hari ini Philip, Duke of Edinburk, mengucapkan terima kasih kepada Anda atas keyakinan dan kesetiaannya yang teguh, atas rasa tanggung jawab dan integritasnya yang tinggi," kata Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, dalam sebuah doa.