Find Us On Social Media :

Sedih Lihat Video Anak Lettu Imam Adi Kru KRI Nanggala 402, Hotman Paris Siap Biayai Pendidikan Putra Prajurit Hiu Kencana: Bantu Saya Hubungkan ke Ibu dan Keluarga

Hotman Paris berniat membiayai pendidikan anak Lettu Imam Adi

Gridhot.ID - Hotman Paris turut berduka atas peristiwa KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal yang bertugas.

Ia bahkan berniat membiayai pendidikan untuk salah satu anak kru KRI Nanggala 402 yakni Lettu Imam Adi

Diketahui, sempat beredar video memperlihatkan anak Lettu Imam Adi menghalangi ayahnya keluar dari kamar.

Baca Juga: Pecah Jadi 3 Bagian, Ini Foto-foto KRI Nanggala 402 Tenggelam di Kedalaman 838 Meter, Jenazah Awak Kapal Akan Dievakuasi ke Surabaya

Momen itu direkam oleh istri Lettu Imam Adi sebelum suaminya pergi dinas untuk latihan di KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

"Salam Hotman Paris. Hotman Paris sangat bersedih mendengar kejadian kapal selam KRI Nanggala 402," ucap Hotman dalam video yang diunggah di Instagram, Senin (26/4/2021).

"Tapi Hotman Paris lebih bersedih lagi setelah melihat video viral di mana seorang anak kecil, anak laki-laki, boy kecil berusaha mengunci, melarang bapaknya untuk tidak pergi berlayar ke kapal selam tersebut," imbuhnya.

Baca Juga: Video Penampakan Terakhir KRI Nanggala 402 pada 20 April 2021 Sebelum On Eternal Patrol, Terekam Kamera Penumpang Kapal Kelud: Selamat Jalan Pengawal Samudraku...

Pengacara kondang tersebut mengaku sangat sedih melihat sikap polos anak Lettu Imam Adi.

"Sedih melihat apakah itu firasat atau tidak, hanya Tuhan yang tahu," kata Hotman.

Hotman lalu meminta kepada publik untuk dihubungkan dengan pihak keluarga Lettu Imam Adi yang dikabarkan menetap di Surabaya, Jawa Timur.

Ia mengaku bersedia membiayai pendidikan bocah laki-laki tersebut.

"Namun demikian, kalau ada orang yang bisa bantu saya menghubungkan ke ibu dan keluarga, saya Hotman Paris bersedia membantu biaya pendidikan anak tersebut," kata Hotman.

Baca Juga: Turki Ikut Berduka Atas Tragedi Monster Laut KRI Nanggala 402: Kami Merasakan Kesedihan Mendalam

Sikap dermawan itu, menurut Hotman sebagai bukti rasa prihatinnya terhadap tragedi KRI Nanggala 402.

"(Itu) Sebagai bukti rasa keprihatian dan kesetiaan kepada aparat hukum negara yang telah mengabdi pada nusa dan bangsa, dengan menjalankan tugas, dengan resiko yang berat," ujar Hotman.

"Tolong agar keluarga anak tersebut menghubungi saya. Saya bersedia membantu biaya sekolah anak itu," tutur Hotman.

Tindakan Hotman yang akan membantu membiayai pendidikan anak dari korban KRI Nanggala 402 menuai pujian.

"Bang Hotman baik banget smg Tuhan senantiasa memberikan kesehatan," tulis netizen. 

"Bang Hotman, terima kasih atas dedikasi nya yg senantiasa membantu rakyat Indonesia, matur suwun," komentar netizen lain. 

"Ini baru paten... Horas bang Hotman... Orang kaya yang tidak cuap cuap aja kerjanya tapi BUKTI..," tulis netizen lainnya. 

Baca Juga: Hilang Kontak Saat Latihan, KRI Nanggala 402 Disorot Media Vietnam Karena Senjatanya, Sang Monster Laut Andalan TNI AL Punya Senjata Utama Ini

Mengutip Surya.co.id, video yang memperlihatkan tingkah anak Lettu Imam Adi viral setelah hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402.

Anak Lettu Imam Adi yang mengenakan kaus putih itu berusaha menghalangi ayahnya agar tidak keluar dari kamar.

Ia memegangi gagang engsel pintu kamar dan beberapa kali dia mendorong tubuh ayahnya.

Ia kemudian terlihat merengek seraya terus memaksa sang ayah tidak meninggalkan kamar tersebut.

"Enggak... enggak.... enggak... enggak...," rengek sang anak.

Aksi bocah itu membuat rasa gemas dari sang ayah yang tak berhenti tertawa sejak awal hingga akhir video.

"Papa mau pipis," ucap sang ayah seraya merangkul sang anak.

Baca Juga: Sajadah Jadi Temuan Tim Pencari KRI Nanggala 402, Foto Prajurit TNI AL Shalat Berjamaah di Atas Kapal Selam Kembali Viral, Netizen: Mbrebes Mili Lihatnya

Pada penghujung video, terekam momen percakapan anak Lettu Imam Adi dengan sang ibunda.

"Kenapa enggak boleh kerja. Disuruh di rumah aja. Papa mau pipis. A pakai pampers," tanya ibunda.

Sang anak dengan polosnya, seraya berdiri dengan menempelkan punggungnya ke dinding, menjawab bahwa dirinya sengaja ingin mengunci ayahnya di dalam kamar.

"Enggak. Dikancing (dikunci). Enggak mau," ujarnya begitu polos.

 (*)