Gridhot.ID - Berbuka puasa memang lebih nikmat jika dilaksanakan bersama.
Dikutip Gridhot dari dari laman wikipedianya, Iftar atau buka puasa, mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan.
Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.
Di bulan Ramadan ini tentu banyak orang yang mulai mengadakan acara buka bersama di resto-resto hingga para pedagang kebanjiran rejeki.
Namun sayangnya ada saja kejadian usil menyakitkan yang terjadi berkaitan dengan bukber tersebut.
Sebuah video yang menceritakan warung makan yang menerima pesanan buka bersama namun pemesan tidak datang menjadi viral di media sosial.
Cerita itu terlihat pada video TikTok milik @pangeransalju77, Senin (3/5/2021).
"Tempat sudah dibooking dan minta diblock semua area untuk berbuka. Tapi kenapa kosong," tulis caption dalam video itu.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, hingga artikel ini tayang, video itu sudah ditonton sebanyak 1,1 juta orang.
Warganet pun ikut memberi komentarnya.
"Pihak rumah makan berpikir tidak ada orang jahat di dunia ini...semoga rezeki kalian dilipat gandakan ..Amin Ya Rabb," tulis @landiard.
"Udah banyak pengalaman kayak gini, kalo enggak DP jangan mau yaa," komentar @rizartowner.
Konfirmasi Tribunnews
Cerita ini dialami oleh warung makan, Rumah Soto Babe Sopian, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Tepatnya, pada hari Sabtu (1/5/2021).
Si pemilik, Wandy menceritakan, dua hari sebelum kejadian, sang pembeli memesan tempat untuk bukber sebanyak 30 orang secara langsung.
"Mereka pesen melalui telepon, minta untuk di-reserved area soto untuk kurang lebih 30 orang," cerita Wandy kepada Tribunnews, Kamis (6/5/2021).
Ternyata, pembeli tersebut memberi sejumlah uang untuk biasa pemesanan (DP) sebanyak Rp 100 ribu.
Uang itu dibayar secara tunai kepada pegawai warung makan Wandy.
"Mereka bayar DP Rp 100 ribu disertai dengan menu apa saja yang mereka mau," ucapnya.
Kata Wany, pembeli ini minta menu sudah siapkan ketika sudah sampai di warung makannya.
"Jika sudah sampai, menu tinggal mereka nikmati," lanjutnya.
Sempat Bisa Dihubungi
Pria ini mengatakan, si pembeli sempat bisa dihubungi sebanyak dua kali.
"Jam 2 siang kita konfirmasi mereka bilang masih oke."
"Lalu, jam 5 sore kita konfirmasi ulang mereka bilang siap-siap mau jalan," jelas Wandy.
Sayangnya, hingga waktu berbuka si pembeli itu tak kunjung datang.
"WhatsApp (WA) sudah tidak dijawab, telepon juga enggak diangkat," tambahnya.
Dari pesanan ini, Wany mengalami rugi sekitar lebih dari Rp 900 ribu.
"Kerugiannya sekitar Rp 900 ribu-an," kata Wandy.
Sebagai usaha yang baru saja buka, Wandy merasa kecewa pembelinya malah tidak datang.
"Ini usaha baru 1 bulan dan kita sudah seneng sekali ada yang pesan makanan dalam jumlah banyak. Mungkin rasa kecewa aja," ujarnya.
(*)