"Aku dari dulu cita-citanya, ini khayal-khayal babu aja ya, pengen punya mall," jawabnya.
"Oh, bisa! Pasti dapet!" seru Marianne.
"Aku tuh seneng banget di mall! Aku tuh cinta mall, aku suka aja bau wanginya mall," lanjut Gigi.
"Kamu bisa punya, yang ngebangun kan bukan kamu!" sahut Marianne.
"Wah, kejadian sih nih!" timpal Luna.
Gigi yang suka sekali pergi ke mall ternyata dulu punya khayalan berbeda dengan mall.
Dulu ia pikir jika punya mall, maka toko-toko di dalamnya pun akan jadi miliknya juga.
Padahal seperti yang kita tahu, toko itu hanya merupakan tenant yang menyewa dan bukan sepenuhnya milik si pemilik bangunan mall.
"Waktu dulu nggak ngerti, misalnya Plaza Indonesia, jadi isinya punya orang-orang juga, sebenarnya tenant-tenant aja," kata Gigi.
"Saya mau semua tokonya punya saya jadi kalau belanja tinggal ambil aja," tambah Marianne.
"Dulu kan khayal-khayalnya waktu muda gitu, tapi kan ternyata nggak," ujar Gigi.
"Punya doang bisa, ntar orang yang ngejalanin. Kejadian nih bentar lagi. Kalo jadi buka, undang ya launchingnya!" canda Marianne Rumantir.(*)