Find Us On Social Media :

Punya Segudang Senjata Perang yang Super Canggih, Terungkap Darimana Israel Bisa Jadi Negara Tajir dan Miliki Industri Maju, Negara-negara Ini Ternyata Jadi Bekingannya

Tinggal di negara kaya, ternyata ada sejumlah warga Israel yang hidup di garis kemiskinan hingga mengemis di jalanan.

Gridhot.ID - Nama Israel kini sedang mendapat sorotan dunia karena konfliknya dengan Palestina.

Dilansir dari intisari-Online, selain berkonflik dengan Palestina, Israel juga memiliki riwayat perang dengan negara-negara tetangganya di kawasan Timur Tengah.

Akar konflik di kawasan itu memiliki sejarah panjang.

Baca Juga: Digelar Secara Privat dan Tertutup, Penyanyi Ariana Grande Sah Menikah dengan Dalton Gomez Usai Tunangan pada Desember Lalu

Israel didirikan pada 14 Mei 1948 di atas wilayah yang saat ini disebut sebagai Palestina pasca Inggris hengkang dari wilayah tersebut. Sebagaimana negara yang selalu rentan dengan konflik, bagaimana dengan kondisi ekonomi Israel?

Israel merupakan negara di kawasan Timur Tengah yang industrinya, terutama industri manufaktur, relatif paling maju sejak 1970-an. Di saat negara-negara Arab masih mengandalkan sumber uang dari minyak.

Dikutip Kontan.co.id dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Israel, majunya industri di negara itu tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi.

Baca Juga: Tak Terima Punya Adik Tiri dari Pernikahan Sang Ayah dengan Mulan Jameela, Al Ghazali Sampai Minggat ke Rumah Maia Estianty: Dia Lari ke Rumahku

Hingga tahun 1970-an, industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

Pada tahun 2008, negara itu sudah memiliki industri manufaktur dengan jumlah pekerja mancapai 384.000 orang yang sebagian besar merupakan pekerja terampil.

Dengan keterbatasan wilayah, di tahun 2008, Israel sudah memiliki 11.000 pabrik yang menghasilkan 58 miliar dollar AS, dan separuhnya di ekspor ke seluruh dunia.

Bahkan selain industri manufaktur, sektor pertanian di Israel adalah termasuk yang paling maju di dunia dengan produktivitas lahan yang sangat tinggi karena memanfaatkan teknologi tinggi.

Israel adalah salah satu negara pengekspor alat-alat pertanian dan peternakan canggih terbesar secara global.

Baca Juga: Lagi Musim Emak-emak Ngomel, Wanita Ini Turut Viral Usai Mendadak 'Jadi Bule' Saat Disuruh Polisi Pulang dari Tempat Wisata: No, Saya Ndak Pulang

Perusahaan teknologi Israel juga merupakan negara di mana perusahaan-perusahaan teknologi tumbuh sangat subur.

Pada tahun 1980-an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley bermigrasi ke Israel.

Meski telah tinggal di Israel, para warga Yahudi ini mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti Microsoft, IBM, Intel, dan sebagainya.

Baca Juga: Pasrah Tak Bisa Tinggal Serumah dengan Sienna, Marshanda Tulis Pesan Pilu untuk Putri Semata Wayangnya: Kamu Tidak Pernah Menjadi Milikku

Lalu pada tahun 1990-an, para insinyur terampil juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk bermigrasi ke Israel, membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber saya manusia terampil.

Israel mencatatkan pertumbuhan industri teknologi sebesar 8 persen per tahun.

Perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan.

Kondisi ini membuat rangking riset dan pengembangan (R&D) Israel selalu menempati peringkat 10 besar dunia.

Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37 persen dari produk industri, meningkat menjadi 58 persen di tahun 1985, dan kembali meningkat jadi 70 persen di 2006.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Mantan Polisi yang Pernah Viral Gara-gara Lagu Chaiya Chaiya? Sempat Jadi Artis Namun Tak Bertahan Lama, Begini Kabar Norman Kamaru Sekarang

Hampir 80 persen produk berteklonologi diekspor ke luar. Ekspor produk teknologi asal Israel meningkat empat kali lipat dari 3 miliar dollar AS di tahun 1991 menjadi 12,3 miliar dollar AS di tahun 2000, lalu menjadi 29 miliar dollar AS di tahun 2006.

Negara itu juga menerima banyak pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Banyaknya perusahaan-perusahaan besar di bidang teknologi tentu menyumbang pemasukan besar untuk pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, maupun penyerapan jumlah tenaga kerja.(*)