Find Us On Social Media :

Bangun Taman Wisata Viral di Subang, Oni SOS Nyatanya Awali Karir Cari Sesuap Nasi Bareng Sule, Sosoknya Kini Bawa Jabatan Mentereng di Pemerintahan, Berikut Biodatanya

Sosok Oni Suwarman

Gridhot.ID - Sule kini memang sudah sangat sukses sebagai pelawak di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Grid.ID, Sule kini sudah mampu memiliki tumpukan harta dan segala kemewahan dunia berkat kerja kerasnya.

Namun jika bisa diingat-ingat, kesuksesan Sule juga berawal dari sosok yang satu ini.

Namanya adalah Oni Suwarman yang pernah cari sesuap nasi bareng Sule di masa dahulu.

Pemilik nama lengkap Oni Suwarman ini dikenal saat mengikuti ajang Audisi Pelawak Indonesia (API) pada 2004 bersama Sule (Entis Sutisna) dan Oding.

Setelah sukses di API, nama Oni SOS justru hilang dari dunia hiburan tanah air.

DIkutip Gridhot dari Surya, namanya kembali menjadi sorotan setelah membuat wisata Taman anggur O&I Farm di Kampung Kukulu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang.

Baca Juga: Tangis Adik-adik Atta Halilintar Pecah Saat Mendengar Kabar Aurel Hermansyah Keguguran, Thariq Halilintar: Doain Om Ya Sayang

Tempat wisata berkonsep keluarga tersebut memberikan daya tarik pengunjung untuk mengenal budaya Subang dan menjadi spot paling menarik untuk berswafoto.

Manager O&I Farm, Oga Wilantara, yang tak lain adik Oni Suwarna, mengatakan, tempat tersebut dibangun atas dasar imajinasi Oni Suwarna.

"Tempat ini dibangun berdasarkan imajinasi A Haji (Oni Suwarna)," ujar Oga ketika diwawancara Tribun Jabar di Taman Anggur, Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Selasa (18/5/2021).

Tak hanya taman anggur, tempat tersebut juga dihiasi berbagai macam replika untuk berswafoto, seperti pesawat terbang, sendok raksasa, kincir angin khas Belanda, dan banyak lagi.

"Orang sini kan kebanyakan belum melihat pesawat terbang, terus kenapa ada sendok? Sendok ini bermakna bagaimana dulu bapak ibu saya dan A Haji menyiapi saya dengan sendok, ini merupakan sebuah wujud kecintaan A Haji kepada orang tuanya," ujar Oga.

Peluncuran tempat wisata tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng khas Sunda dan diiringi oleh jaipong serta sisingaan atau odong-odong khas budaya Subang.

Profil dan biodata Oni SOS

Baca Juga: Meski Orang Tuanya Sama-sama Sudah Miliki Keluarga Sendiri, Siapa Sangka Ternyata Al Ghazali Masih Menyimpan Banyak Foto-foto Mesra Maia Estianty dan Ahmad Dhani di Kamarnya

1. Dikenal berkat lawak

Oni Suwarna lahir di Subang, Jawa Barat pada tanggal 5 Maret 1978.

Namanya dikenal setelah membentuk grup lawak SOS.

SOS ini diambil dari nama-nama anggotanya, yaitu Suwarna (Oni), Oding (Ogi), dan Sutisna (Sule).

SOS berhasil menjuarai ajang Audisi Pelawak Indonesia (API) yang diselenggarakan di Televisi Pendidikan Indonesia (sekarang MNCTV) pada tahun 2004.

Setelah menjuarai API, SOS membuat suatu program yang bernama Saung SOS pada kisaran 2007.

2. Anggota DPD 2 Periode

Setelah sukses di API, Oni SOS menjajal dunia politik.

Baca Juga: Punya Segudang Senjata Perang yang Super Canggih, Terungkap Darimana Israel Bisa Jadi Negara Tajir dan Miliki Industri Maju, Negara-negara Ini Ternyata Jadi Bekingannya

Ia maju memperebutkan kursi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI dua periode dan terpilih.

Di pencalonan kedua pada Pemilu 2019, Oni SOS meraih suara 4.132.681.

Oleh sebab itu, Oni SOS mendapat suara terbanyak se-Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Oni SOS mengatakan raihan suaranya naik dua kali lipat dari pemilu sebelumnya pada 2014.

Pada periode 2014-2019 ia meraih 2 juta suara untuk kursi DPD RI.

3. Cuma modal Rp 10 juta

Perolahan suara yang tinggi itu berbanding terbalik dengan modal kampanye yang ia keluarkan, yakni hanya Rp 10 juta.

Ia bahkan tidak membuat baliho, tak heran wajahnya jarang terpampang di jalan-jalan.

Oni SOS hanya memanfaatkan baliho pemberian KPU sebanyak 20 buah per kabupaten.

Uang Rp 10 juta yang menjadi model Oni SOS digunakan untuk pembuatan video klip Colenak Coleni.

Baca Juga: Baru Saja Kehilangan Anaknya, Aurel Hermansyah Langsung Banjir Ucapan Duka Saat Posting Foto USG: Doain Mama dan Papa di Surga Ya...

Ya, Colenak Coleni adalah slogan yang digunakannya selama berkampanye.

"Colenak, dicocol enak. Coleni, colok Aa Oni," jelasnya ketika dihubungi melalui sluran telepon, pada Mei lalu.

Slogan tersebut menjadi viral dan menyebar cepat melalui media sosial.

Selain itu, Oni SOS juga mendapat pertolongan dari saudaranya.

Misalnya, ketika ia akan membayar untuk spanduk, saudaranya akan menolak pembayaran Oni SOS.

"Mau dikasih uang, (dia bilang) enggak usahlah, cuma awi (bambu) doang," katanya.

Berdasarkan wawancara dengan Tribun Jabar, Oni SOS mengungkapkan alasannya bisa meraih suara terbanyak se-Indonesia.

Ternyata, ia manfaatkan media sosial.

"Dengan adanya media seperti Instagram, Facebook, jadi kami itu dishare saja bagaimana kami membuat bahwa slogan-slogan seperti Colenak 'Dicocol Enak', Coleni 'Colok Lah Aa Oni'. Dengan slogan itu kami bikin dulu dan sehingga teman-teman sudah dibikin. Alhamdulillah tuh banyak yang ngikutin," ujarnya.

Baca Juga: Temui Angga untuk Bicarakan Hasil Tes DNA Reyna, Nino Tak Sadar Jika Dibuntuti Elsa Menggunakan Taksi, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Rabu 19 Mei 2021

Tak hanya itu, Oni menyampaikan bahkan terdapat satu diantara temannya yang berada diluar negeri, persisnya di negara Rusia mengikuti proses kampanyenya melalui media sosial.

"Bahkan salah satu teman saya yang di rusia juga kan ngajar bahasa sunda, dia ikutan juga, terus dikirim ke saya," katanya.

Ketika mengetahui dirinya meraih suara terbanyak se-Indonesia, Oni SOS tak menyangka dan bersyukur.

Ia juga berterima kasih kepada masyarakat dan akan menjaga amanah yang telah diberikan.

4. Kagumi Kabayan

Melansir dari dpd.go.id, Oni SOS merupakan ayah dari dua anak.

Ternyata, ia mengagumi sosok Kabayan yang merupakan ikon warga Jawa Barat.

Kabayan merepresentasikan warga Jawa Barat yang memiliki sifat jujur dan niat baik.

Salah satu yang akan diperjuangkan Oni adalah optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Ketajati, Majalengka, Jawa Barat.

Jika saat ini Kertajati belum begitu ramai karena fasilitas fasilitas jalan kurang memadai, ia akan mengupayakan hal tersebut.

Baca Juga: Tak Kalah Mewah dari Istana Andara, Rumah Baru Nisya Ahmad Ternyata Dilengkapi dengan Lift yang Konon Katanya Pertama di Indonesia

Hingga nantinya Kertajati menjadi bandara yang diperhitungkan.

Ia juga akan memperjuangkan penambahan kuota haji. Sebab saat ini, waiting list haji di Indonesia khususnya Jawa Barat terbilang lama.

“Tapi tergantung saya nanti duduk di komite mana. Kalau masih di komite 3, hal itu menjadi bagian yang akan saya perjuangkan,” ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Namun, sebelum memperjuangkan hal tersebut, ada tantangan yang harus segera dituntaskan yakni mempersatukan kembali masyarakat Indonesia setelah melalui konstelasi politik Pemilu 2019.

(*)