Find Us On Social Media :

Masuk Dalam Zona Seismik Gap, BMKG Beberkan Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Dahsyat dan Tsunami Setinggi 29 Meter, Berikut Penjelasannya

Gempa Blitar 6.2 Terasa hingga Surabaya dan Bali

Gridhot.ID - Dalam sepekan terakhir, gempa mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Malang, Pacitan, dan Lumajang.

Dilansir dari Tribunnews.com, Jawa Timur memang termasuk wilayah di Indonesia yang rawan gempa bumi.

Dalam kaitan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat dan tinggi maksimum tsunami yang bisa menyapu Jawa Timur.

Baca Juga: Lemas Pasrah dengan Penyumbatan Pembuluh Darah di Otaknya, Pak Ogah Ngotot Menolak Dirawat Intensif Rumah Sakit, Biaya Jadi Masalah Utama

Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.

"Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini, akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Webinar bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur", Jumat (28/5/2021).

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek. Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 India Cabut Nyawa Ribuan Rakyat Tiap Hari, Warga Miskin Pilih Buang Mayat Keluarganya yang Terjangkit Corona daripada Bayar Mahal untuk Kremasi Bahkan Dikubur

Zona seismik gap

Dari gambar peta distribusi gempa bumi yang dirasakan di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada periode 2008-2020, dari sekian ratus kejadian gempa sejak tahun 2008 hingga 2020, yang ditandai dengan titik merah dan kuning, tampak ada zona-zona yang "kosong" tidak ada kejadian gempa.

"Zona-zona yang kosong ini merupakan zona seismik gap," kata Dwikorita.

Seismitas Jawa Timur periode 2008-2020(Tangkapan layar Webinar BMKG)

Dia menjelaskan, zona seismik gap di daerah selatan Jawa Timur patut diwaspadai.

Baca Juga: Rela Tinggal di Masjid Saat Awal Pernikahan, Larissa Chou Ungkap Alvin Faiz Masih Belum Punya Apa-apa Saat Pertama Menikahi Dirinya: Mentalnya...

Sebab, zona ini seharusnya relatif aktif melakukan guncangan, tapi jarang terjadi.

"Karena zona itu belum melepaskan energi sebagai gempa, energi masih tersimpan di sana. Artinya baru siap-siap akan melepaskan energi," kata Dwikorita.

Nah, hal ini nantinya dapat memicu terjadinya gempa signifikan karena energi gempa cukup lama tersimpan dan terakumulasi dalam waktu cukup lama.

Baca Juga: Berstatus Istri Komisaris Utama Pertamina, Puput Nastiti Devi Akhirnya Tunjukkan Wajah Polosnya Tanpa Make Up, Kantong Mata dan Warna Bibirnya Jadi Sorotan Banyak Orang

"Inilah yang kami jadikan skenario untuk memprediksi kemungkinan terjadinya tsunami, berapa ketinggian gelombang, kapan waktu datangnya, dan jarak masuknya berapa," ungkap Dwikorita.

"Karena itu, kami melakukan pemetaan bahaya tsunami juga," imbuh dia.(*)