Find Us On Social Media :

Semua Curhatannya di Luapkan Blak-blakan, Ghaza Tak Tega Lihat Nasib Ibunya Direndahkan Aa Gym: Anda Pikir Saya Layak Diam Ibu Saya Diperlakukan Demikian?

Muhammad Ghaza Al Ghazali, Teh Ninih dan Aa Gym

Gridhot.ID - Kehidupan keluarga Aa Gym dan Teh Ninih tak pernah berhenti jadi sorotan publik.

Seperti belum lama ini, kemunculan Muhammad Ghaza Al Ghazali turut mencuri perhatian.

Bagaimana tidak, putra sulung Aa Gym dan Teh Ninih itu baru-baru ini mengungkapkan isi hatinya di media sosial.

Baca Juga: Takut Nino Akan Mengambil Anaknya, Al Minta Andin Rahasiakan Soal Identitas Reyna, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan CInta Senin 7 Juni 2021 Sebagaimana diketahui, Muhammad Ghaza Al Ghazali mencurahkan isi hatinya melalui unggahan di akun Facebooknya.

Dilansir dari Gridpop.ID, diungkapkan Ghaza mengungkpakan jika sang ayah telah mempermainkan dan menggantung ibunya.

Masih lewat status Facebook, Ghaza mengaku sudah salah karena mengumbar aib keluarganya.

Baca Juga: Dulu Pernah Diblokir Syahrini, Hotman Paris Mendadak Puji Kecantikan Istri Reino Barack dan Ungkap Penyesalan Ini: Kenapa Bukan Aku?

Namun ia juga tidak bisa diam saat melihat ibunya diperlakukan tidak adil oleh Aa Gym.

Pengakuan Ghaza ini seolah semakin membuka tabir dibalik gugatan talak dari Aa Gym ke Teh Ninih yang tak kunjung selesai.

Anak Aa Gym membongkar semua ketidakadilan yang dilakukan ayahnya selama hidup dengan Teh Ninih.

Kini Ghaza kembali bersuara.

Status Ghaza itu diunggah ulang oleh akun Instagram @mak_inpoh.

Baca Juga: Kebohongan Elsa Terungkap, Andin Peluk Erat Aldebaran, Mama Sarah Minta Hal Ini, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Senin 7 Juni 2021

Nampaknya Ghaza sadar betul akan dampak yang dibuat setelah ia menulis status Facebook sebelumnya di mana ia memperingati satu tahun Teh Ninih ditalak oleh Aa Gym.

Makanya, Ghaza kemudian meminta maaf atas apa yang sudah ia perbuat.

'Apakah anda pikir saya senang dengan kondisi seperti ini?Apakah anda pikir saya bahagia ketika ayah saya dihujat sana sini?Apakah anda pikir saya tidak mempertimbangkan efek dari tulisan saya?Apakah anda pikir saya tidak melakukan apapun selain mengumbar aib?

Baca Juga: Cantik Berwajah Blasteran, Inilah Profil Kirana Cipta Montana, Putri Semata Wayang Anggun C Sasmi yang Jadi Pengisi Suara Film Disney

Saya tidak akan melakukan pembenaran terhadap apa yang saya lakukan.

Ya, cara yang saya lakukan ini salah.Saya minta maaf kepada semuanya.Saya minta maaf atas kehebohan ini.Saya minta maaf kepada pihak manapun yang merasa dirugikan.'

Namun Ghaza mengaku ia tidak bisa tinggal diam dengan ketidakadilan yang diperbuat ayahnya sendiri.

Ia membeberkan sudah banyak cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: Kematian Ayahnya Dijadikan Konten YouTube, Ria Ricis Banjir Kritikan Pedas Netizen, Selebtwit Mazzini: Sehina-hinanya Konten!

'Bagaimana menurut anda?Jika,Bicara baik baik sudahDiskusi sudahDebat sudahBicara dalil sudahBicara qoul ulama sudahMeminta nasihat kepada ulama sudahMeminta ulama untuk menasihati sudahMeminta bantuan kerabat sudahMeminta bantuan orang yang dihotmati sudahMenyiapkan pengacara sudahDaaaaaaan berbagai hal lainnya.

Anda pikir saya layak diam ketika ibu saya diperlakukan demikian?Lalu saya membiarkan ayah saya begitu saja?'

Ternyata ketidakadilan juga dirasakan oleh Ghaza yang dianggap durhaka dan ilmunya belum sampai.

Baca Juga: Rela Bersusah Payah Masak Demi Teman-temannya di Lokasi Syuting Ikatan Cinta, Amanda Manopo Dibuat Kesal Bukan Kepalang dengan Sikap Chika Waode, Mantan Billy Syahputra: Gue Gak Terima!

Bahkan Ghaza menerima jika memang akibat dari perbuatannya ini, dosa ayahnya akan berbalik kepada dirinya.

'Anda tahu apa hasilnya?Saya dicap sombong dan durhaka.Ibu saya semakin dibully, dibilang gak punya iman lah, gak bisa ngurus anak lah, dan masih banyak lagi.Dan bagi ulama yang menasihati, dianggap sombong, tidak mengerti ilmu tauhid, ilmunya belum sampai.

Terus saya harus diam?

Kemudian anda berbicara kepada saya tentang dosa jariyah.Justru bagus dong, semua dosa yang ayah saya lakukan kepada ibu saya, sekarang saya yang menanggungnya, kurang berbakti apa saya?

Begitu, kan?

Maaf, barangkali suara anda lebih didengar oleh ayah saya.

Ketimbang suara saya, juga para ulama yang dianggap 'ilmunya belum sampai''.

(*)