Find Us On Social Media :

Pilih Viralkan Pelecehan Seksual yang Dialaminya Saat Naik KRL, Wanite Ini Ternyata Kecewa dengan Kinerja Petugas: Saya Tidak Mendapatkan Pembelaan

Foto terduga pelaku (kanan) yang melakukan pelecehan seksual terhadap S (kiri) di KRL KA 1452 tujuan Cikarang pada Jumat (4/6/2021) pukul 19.00 WIB.

GridHot.ID - Viral seorang penumpang wanita mengalami pelecehan saat naik KRL.

Melansir uggahan akun Twitter @ZhaRaLa, pelecehan seksual itu terjadi saat kereta sedang padat-padatnya.

Berikut kronologinya.

Pelaku awalnya berdiri di arah yang berlawanan dengan korban.

Namun pelaku tiba-tiba balik badan sehingga berada tepat di belakang korban.

Baca Juga: Gegabah Tanggapi Aduan Netizen, Admin Twitter PT KAI Terancam Sanksi Soal Pelecehan Seksual, Vice Prsident PT KAI Angkat Bicara

"Dia (pelaku) berdiri di arah yang berlawanan. (Namun) tiba-tiba dia balik badan berdiri di belakang gue dan kaya nempel banget tasnya itu ke badan gue,"

"Awalnya gue masih belum sadar karena gue pikir kereta lagi padat banget, mungkin dia juga lagi kedorong orang. Gue masih positif thinking,"

Korban yang merasa ada yang tidak beres langsung menoleh kebelakang.

Korban pun mendapati bahwa dirinya sedang dilecehkan oleh pelaku.

Baca Juga: Lecehkan 2 Jemaah Perempuan yang Sedang Salat, Pelaku Ditangkap Dalam Keeadaan Enggak Pakai Celana Dalam, Begini Kata Pengurus Musala

"Eh lama-lama perasaan gue gak enak, Bener aja dong, dia ngeluarain kemaluannya dan gesekin ke pa**** gue. Gue langsung reflek tendang itu orang dan maki-maki," 

Mengetahui ada yang ribut-ribut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Sampai akhirnya petugas dateng dan narik dia keluar nyelesain di pos. Dan lucunya dia masih gak ngaku dia salah dan malah marah. karena gue gak punya bukti kuat, petugas pun gak bisa bela."

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Lady Gaga Ungkap Kisah Kelamnya, Diperkosa Produser Musik Hingga Hamil di Usia 19 Tahun: Saya Dikurung di Studio Berbulan-bulan

Melansir TribunWow.com, korban yang mengalami pelecehan seksual itu berinisial S.

S mengaku memviralkan kejadian yang ia alami menggunakan sarana media sosial (medsos) karena kecewa dengan petugas yang menangani laporan pelecehan seksualnya.

Korban yang kesehariannya bekerja sebagai karyawati bank itu mengalami pelecehan seksual ketika menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Stasiun Jakarta Kota-Cikarang, Jumat (4/6/2021) malam.

Baca Juga: Tudingan Psikolog Cabul Tak Terbukti, Revina VT Jatuh Miskin Imbas Bayar Ganti Rugi Dedy Susanto: Harga yang Harus Dibayar untuk Kesalahan Saya

Menurut pengakuan S, dirinya sama sekali tak mendapatkan dukungan dari petugas berwenang ketika melaporkan kasus pelecehan seksual yang ia alami.

Hal tersebut disamapikan oleh S dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (6/6/2021).

S bercerita, setelah memergoki pelaku ketika beraksi, dirinya dan pelaku sama-sama pergi ke ruang petugas di Stasiun Jatinegara.

Di sana, dirinya melaporkan pelecehan yang ia alami saat naik KRL.

Namun karena pelaku membantah dan dirinya tidak memiliki bukti yang cukup, petugas tidak menindaklanjuti laporan dari S.

Baca Juga: Kelakuannya Kurang Ajar, Karyawan Golf Kelapa Gading Diduga Pasang Kamera HP di Toilet Untuk Ngintip Cewek, Berikut Kesaksian Korban

"Tetapi si pelaku ini tidak mau mengaku tindakannya, dan dia selalu menyangkal," kata S.

"Petugas pun pada saat itu, saya tidak mendapatkan pembelaan untuk tindak lanjutnya karena dengan alasan saya tidak memiliki bukti dan saksi," sambungnya.

S bercerita saat itu dirinya hanya memiliki satu saksi yakni seorang temannya yang pada saat kejadian berada dalam satu gerbong.

Menurut pengakuan S, dirinya awalnya tidak ada niat untuk memviralkan kasus ini.

Namun karena kecewa akan sikap petugas, ia memilih untuk menyuarakan hal yang ia alami lewat medsos.

"Setelah saya tidak mendapatkan pembelaan, saya kecewa," ujar S.

Baca Juga: Nasibnya 'Tersandung' Jurang Petaka, Pria yang Dulu Viral Nikahi Model Cantik Bermodal Sandal Jepit Kini Jadi Musuh Masyarakat, Didemo Karena Kasus Ini

"Sebenarnya saya tidak berinisiatif untuk memviralkan ini."

"Karena saya tidak mendapatkan pembelaan dan si pelaku tidak mau jujur, akhirnya saya video si pelaku dan saya upload di media sosial saya," lanjutnya.

S mengaku terkejut ketika banyak warganet dan media ikut meramaikan kasus ini hingga akhirnya menjadi perhatian publik.

Saya Reflek Menengok Belakang

Pada segmen sebelumnya, S telah menceritakan seperti apa kronologi dirinya mengalami pelecehan seksual di KRL.

S bercerita, ia awalnya berangkat menggunakan KRL dari Stasiun Manggarai.

Pada saat berangkat, S menyebut, pelaku sudah berdiri mengikuti dirinya di samping.

Baca Juga: Darahnya Masih Mendidih Dituding Pelakor Kelas Atas, Dewi Perssik Kembali Dapat Ancaman Pembunuhan dan Pelecehan Seksual, Bongkar Sosoknya!

Kala itu kondisi kereta tengah ramai penumpang.

Diketahui, pada saat itu pelaku berdiri di samping S dan menghadap ke arah yang berbeda dari S.

Lalu di tengah-tengah perjalanan, pelaku mulai mengubah posisinya sehingga berdiri di belakang korban.

"Ketika perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Jatinegara, si pelaku ini berubah berdiri menghadap ke saya dan berdiri di belakang saya," kata S.

S melanjutkan, pelaku baru beraksi ketika kereta sudah mulai mendekati Stasiun Jatinegara.

Pelaku diketahui mengeluarkan alat vitalnya dari dalam celana dan melecehkan korban yang berdiri di depannya.

"Pada saat itu saya sadar karena saya merasa terganggu," kata S.

Baca Juga: Videonya Saat Dilecehkan Barista di Toilet Cafe Viral, Selebgram Ini Minta Usut Tuntas ke Meja Hijau, Pihak Kopi Kenangan Beri Klarifikasi

S mengaku merasakan ketika dirinya dilecehkan oleh pelaku.

"Saya reflek menengok ke belakang, langsung menengok ke bawah," ujar S.

"Dan posisinya kebetulan alat vitalnya sudah di luar," lanjut dia.

Setelah memergoki pelaku, S langsung menendang pelaku dan berteriak.

Ia lalu melapor ke penumpang lain yang terus berlanjut dilaporkan ke petugas berwenang.

"Para penumpang langsung memanggil petugas," kata pelaku.

S mengatakan, saat itu banyak saksi mata yang melihat pelaku beraksi.

(*)