Find Us On Social Media :

Didekapannya Ada Bocah 11 Tahun yang Tersedu Kehilangan Ayah dalam Insiden Kapal Tenggelam, Bupati Jembrana Ngaku Bakal Jadi Bapak Angkat: Saya Siap

KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali.

GridHot.ID - Selasa (29/6/2021) malam terjadi kecelakaan laut di Selat Bali.

Melansir TribunnewsWiki.com, kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, KMP Yunicee diketahui tenggelam saat hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.

Kapal tersebut tenggelam sebelum sampai ke pelabuhan.

Baca Juga: 'Kayak Kerupuk', Pangkoarmada II TNI AL Beberkan KRI Nanggala-402 Alami Deformasi Bentuk Mulai di Kedalaman Segini, Ini Penampakan Puing-puing yang Berhasil Diangkat Tim Evakuasi

KMP Yunicee berangkat dari Ketapang pada pukul 18.22 WITA.

Kapal tenggelam terseret arus saat hampir sampai ke pelabuhan Gilimanuk, sekitar pukul 19.22 WITA.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, tangis Aurel (11) pecah dalam dekapan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba pasca tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee.

Baca Juga: Umur KRI Nanggala 402 Pernah Dikeluhkan Sebelum Tenggelam, Mendiang Letkol Heri Oktavian Sempat Usulkan Trik Beli Kapal Selam Bekas dengan Kualitas Mentereng Ini, Naas Kini Nyawanya Melayang Bersama Anak Buahnya

Aurel merupakan satu di antara penumpang yang selamat dari tragedi itu.

Ia selamat setelah diselamatkan seorang nelayan, di tengah perairan selat Bali.

Dalam musibah ini, Aurel kehilangan neneknya Hj Sri Rahayu.

Adapun ayah, kakek, kakak dan adiknya yang juga berada dalam kapal tersebut hingga kini belum ditemukan.

Warga Loloan Barat itu pun pun meluapkan kesedihannya ketika Bupati Jembrana, Nengah Tamba datang mengunjunginya di Puskesmas.

Baca Juga: Detik-detik Tenggelamnya KMP Yunicee, Korban Selamat Beri Kesaksian, Terjun dari Kapal dan Mengapung di Laut Selama 30 Menit Sambil Teriak Minta Tolong

Tamba sendiri mengaku siap menjadi bapak angkat dari Aurel.

Aurel merupakan anak piatu alias tidak memiliki ibu.

"Saya siap menjadi bapak angkatnya," kata Bupati Tamba, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: 5 Hari Sebelum Digugat Cerai, Bani Maulana Unggah Foto Bersama Lulu Tobing, Cucu Bos Kapal Singgung Permintaan Maaf, Warganet: Ya Allah...

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah proses pendampingan guna meminimalisir dampak psikologis bagi korban selamat tersebut.

Ia pun berharap pendampingan itu dapat mengendalikan dampak emosional atas tragedi tenggelamnya kapal yang menelan korban jiwa tersebut.

"Secara pribadi dan juga pemerintah Jembrana sangat prihatin sekali dengan musibah ini,

Tercatat, ada warga kita yang meninggal dunia.

Nah untuk mengurangi dampak psikis, kita akan berikan konseling, mengunjungi korban yang selamat sekaligus memastikan hak-hak mereka terpenuhi," bebernya.

Baca Juga: Pantas Prabowo Subianto Kepincut, Kapal Fregat yang Didatangkan Sang Menhan Nyatanya Punya Spek Mematikan, Mampu Angkut 225 Prajurit Terbaik Sambil Gotong Torpedo dan Volcano Gun Mengerikan

Diketahui pemerintah juga akan memberikan santunan bagi korban meninggal asal Jembrana.

Pemerintah Jembrana berharap dari investigasi yang dilaksanakan petugas nanti bisa menjawab faktor penyebab tersebut.

"Kami bersama jajaran forkopimda masih fokus memantau proses evakuasi berjalan baik di Gilimanuk. Memastikan korban sudah ditangani, termasuk kepada keluarga korban bisa mendapat informasi yang jelas. Mudah-mudahan penumpang yang kini hilang bisa ditemukan selamat," harapnya.

Baca Juga: Kejar-kejaran Bak Film Laga, Kapal Hantu Bermanuver dan Terus Melaju Kencang Meski Ditembaki Polisi dari Helikopter, Benda Ini yang Ditemukan Saat Diamankan

Sementara itu hingga kini korban meninggal tercatat sudah tujuh orang penumpang.(*)