Di lokasi tersebut, ada beberapa perahu kecil yang terbuat dari kayu, masyarakat menyebutnya katinting.
Saat hari sudah mulai gelap, dan baru K dan 6 anak buahnya yang berani naik katinting untuk kabur, dengan menyusuri sungai.
"Di Kali Silet ada banyak kendaraan, karena sudah malam pada takut akhirnya, cuma satu yang berani, dan isinya menjadi 7 orang," ungkapnya.
K kemudian melaprokan keberadaan dirinya kepada atasannya di Jayapura, melalui telepon.
Pada Jumat (25/6/21) pagi, aparat keamanan terlihat bersama enam anak buahnya, meneruskan perjalanan menuju Dekai dengan menggunakan perahu sewaan yang ukurannya lebih besar.
Jumat malam, K memastikan semuana anak buahnya berjumlah 16 berada di dekat Dekai setelah menyusuri sungai dengan Katinting dan Speedboat.
Tetapi, masih ada satu pengawan PT Papua Cremona yang menurutnya tidak terlihat dan tak bisa dihubungi.
Namun menurutnya, situasinya sudah aman namun hanya ada satu pengawas yang belum ada kabar, ungkap K.(*)