Gridhot.ID - Di masa pandemo covid-19 Indonesia yang makin meningkat kasusnya, sebagian besar rumah sakit mengalami kolaps pelayanan.
Dilansir dari Kompas.com sebelumnya, bahkan beberapa rumah sakit besar di sebagian besar kota tak bisa menampung pasien lagi.
Di tengah permasalahan ini, muncul sosok bernama Rosaline Irene Rumaseuw yang menjadi sorotan.
Pasalnya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta pemerintah membuat rumah sakit khusus pejabat.
Bahkan partai tempatnya bernaung, PAN juga telah menegur Rosaline Irene Rumaseuw.
Ia beralasan banyak pejabat negara yang sulit mendapatkan rumah sakit di tengah pandemi Covid-19.
Untuk mengetahui siapa sosok Rosaline Irene Rumaseuw, berikut TribunNews rangkum untuk Anda.
Inilah profil dan sosok Rosaline Irene Rumaseuw, Wakil Sekjen PAN sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Rosaline Irene Rumaseuw
Rosaline Irene Rumaseuw merupakan kader PAN asal Timika, Papua.
Ia lahir pada 23 Januari 1971.
Rosaline Irene Rumaseuw bersekolah di Biak mulai SD dan SMP, yaitu di SD YPK Waupaor (1983) dan SMP YPK Ridge I (1986).
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan SMA hingga Strata 2 (S2) di Pulau Jawa.
Rosaline Rumaseuw bersekolah di SMAN 54 Jakarta pada 1989.
Kemudian ia menempuh pendidikan sarjana kedokteran di Universitas Diponegoro pada 1996.
Sepuluh tahun kemudian, Rosaline Irene Rumaseuw melanjutkan pendidikan di Program Studi S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM).
2. Berprofesi dokter
Rosaline Irene Rumaseuw adalah seorang politikus sebagai dokter.
Pada 1998-2001, ia pernah bekerja sebagai dokter di RS International AEA.
Kemudian pada 2002 hingga 2010, Rosaline Irene Rumaseuw pernah menjadi Health Center Coordinator, Public Health and Malaria Control.
Mulai 2020, Rosaline Irene kembali bekerja sebagai dokter di RS International AEA.
3. Riwayat Organisasi Rosaline Irene Rumaseuw
Rosaline Irene Rumaseuw cukup aktif di sejumlah organisasi.
Pada 2008-2012, ia menjabat sebagai Ketua Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mimika, Papua.
Bahkan ia pernah menjadi pimpinan sanggar seni dan tari SAMAPRI ENTERPRISE Mimika dari 2007.
Rosaline Irene Rumaseuw juga pernah menjadi Ketua Pelaksana Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tingkat provinsi pada 2009.
Sebagai dokter, ia juga menjadi dokter darurat bencana sekaligus aktivis sosial kemanusiaan.
Pada saat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 2018, Rosaline Irene Rumaseuw berpendapat, para korban harus mendapatkan trauma healing yang maksimal.
Hal ini sangat penting, khususnya bagi anak-anak guna memulihkan psikis atau kejiwaan sehingga sembuh dari rasa trauma.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN 2021 PT Bank Mandiri Taspen untuk S1, Berikut Syarat Lengkapnya
"Berbagai bencana itu menyebabkan trauma mendalam, seolah-olah kematian semakin mendekat."
"Sisi psikologis ini penting untuk menyembuhkan trauma," ujar dokter Rosaline dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM yang bertajuk 'Palu Retak' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
4. Masuk ke Dunia Politik
Sukses menjadi dokter, Rosaline Irene Rumaseuw merambah ke dunia politik.
Dikutip dari wikipedia.org, Rosaline Irene Rumaseuw pernah masuk sebagai kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Bahkan ia pernah mengikuti Pileg 2014 dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua periode 2014-2019.
Sayangnya, usaha pencalegannya belum membuahkan hasil.
Hingga akhirnya ia masuk ke PAN.
Di partai berlambang matahari putih itu, Rosaline Irene Rumaseuw kembali mencoba peruntungan untuk menjadi anggota Senayan.
Ia mendaftar sebagai calon anggota DPR RI Dapil pada Pemilu 2019. Namun, ia harus kembali gagal.
Puncaknya, Rosaline Irene Rumaseuw dipercaya sebagai salah satu Wakil Sekretaris Jenderal PAN pada Susunan Kepengurusan DPP PAN periode 2020-2025.
5. Usulkan RS Khusus Pejabat
Kini, nama Rosaline Irene Rumaseuw menjadi sorotan setelah mengusulkan agar pemerintah membuat rumah sakit khusus Covid-19 bagi para pejabat.
Menurut Rosaline, banyak pejabat negara yang sulit mendapatkan rumah sakit di tengah pandemi Covid-19.
"Saya sedih, (dalam) satu, dua bulan ini banyak membantu pejabat negara untuk refer ke rumah sakit yang ada di Jakarta."
"Pemerintah lupa bahwa harus menyediakan fasilitas kesehatan buat pejabat negara," kata Rosaline, dalam acara rilis survei Median, Rabu (7/7/2021).
Rosaline mengatakan, pemerintah mesti menyediakan rumah sakit khusus bagi pejabat karena kesehatan mereka harus mendapat perhatian khusus.
"Kementerian Kesehatan harus sudah mulai waspada karena pejabat negara ini harus diistimewakan, dia ditempatkan untuk memikirkan negara dan rakyatnya."
"Bagaimana sampai dia datang ke emergency terus terlunta-lunta," kata Rosaline, dikutip dari Kompas.com.
6. Ditegur PAN
Setelah usulan Rosaline Irene Rumaseuw menuai kritikan dari sejumlah kalangan, PAN langsung memberinya teguran.
Juru bicara PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, pernyataan Rosaline Irene Rumaseuw bukanlah mewakili sikap partai.
Selain itu, pernyataan Rosaline Irene Rumaseuw dinilai Viva tidak tepat lantaran terpengaruh perasaan sedih dan emosional.
Baca Juga: Pejuang CPNS 2021 Harus Hati-hati, 2 Kesalahan Ini Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi, Apa Saja?
"DPP PAN telah memberikan teguran kepada dokter Rosaline atas pernyataannya yang bersifat pribadi di acara webinar tentang perlunya rumah sakit khusus pejabat," ujar Viva, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (8/7/2021).
"Pernyataan tersebut adalah tidak tepat dan terkesan diucapkan karena perasaan sedih dan emosional."
"PAN mengucapkan permintaan maaf atas pernyataan dokter Rosaline karena hal itu bukan dan tidak mewakili sikap partai," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Wasekjen DPP PAN dr Irvan Herman yang mengatakan, apa yang disampaikan Rosaline adalah pernyataan pribadi dan bukan sikap partai.
Irvan menjelaskan, PAN tidak pernah membahas apalagi mengusulkan Rumah Sakit khusus pejabat.
"Kami juga kaget tiba tiba yang bersangkutan mengusulkan rumah sakit khusus pejabat."
"Itu sepenuhnya usulan pribadi. PAN tidak pernah membahas apalagi mengusulkan RS khusus pejabat," kata Irvan.(*)