Find Us On Social Media :

'Hantu Lautan' Selat Singapura Makin Gentayangi Kapal-kapal Barang yang Melintas, ReCAAP Soroti Kasus Perompakan di Wilayah Perairan Indonesia

ilustrasi perlawanan perompak

Gridhot.ID - Kasus perompakan di lautan ternyata masih marah di era modern ini.

Dilansir dari Kontan.co.id, salah satu wilayah perairan yang terkenal dengan perompaknya adalah Selat Singapura.

Beberapa waktu lalu, insiden perompakan bersenjata di kapal di Selat Singapura.

Baca Juga: OOTD Kenakan Sepatu dan Tas Ratusan Juta, Begini Gaya Elegan Sandra Dewi

Meningkat pada paruh pertama tahun 2021, kapal curah yang melintas menjadi korban perompakan.

Dari Januari hingga Juni tahun ini, total 20 insiden perompakan bersenjata terjadi di Selat Singapura, naik dari 16 pada periode yang sama tahun sebelumnya, menurut pusat berbagi informasi maritim pada Jumat (16 Juli 2012).

Ini kontras dengan penurunan 35% dalam jumlah insiden di kawasan Asia selama periode yang sama, Pusat Berbagi Informasi Perjanjian Kerjasama Regional tentang Pemberantasan Pembajakan dan Perampokan Bersenjata terhadap Kapal di Asia (ReCAAP) mengatakan.

Baca Juga: Pernah Dibayar Rp 100 Ribu Kini Jadi Artis Mentereng Berkat Ikatan Cinta, Glenca Chysara: Membuktikan Sama Orang yang Ngeremehin Aku

Selama enam bulan pertama tahun ini, ada 37 insiden perampokan bersenjata di Asia, turun dari 57 pada periode yang sama tahun lalu, dengan lebih sedikit kasus yang dilaporkan di lokasi seperti India, Indonesia, Filipina, dan Laut China Selatan.

Masafumi Kuroki, Direktur Eksekutif ReCAAP, menyebutkan, "terus terjadinya" insiden di atas kapal di Selat Singapura tetap menjadi perhatian, dan kejadian itu kemungkinan akan terus terjadi jika pelaku tidak ditangkap.

Dari insiden di Selat Singapura, 16 di antaranya terjadi di Jalur Timur Traffic Separation Scheme (TSS), di perairan Tanjung Pergam, Pulau Bintan, Indonesia.

Perompakan terjadi selama malam hari di kapal curah, tanker, dan kapal kargo umum, ReCAAP mengungkapkan.

Baca Juga: Baru 2 Bulan Menikah, Ifan Seventeen Sudah Curhat Soal Drama Rumah Tangganya dengan Citra Monica, Sosok Big Boss Disinggungnya

Sebagian besar insiden melibatkan kelompok yang terdiri dari empat orang. Tujuh insiden melibatkan pelaku dengan pisau.

“Ini bukan lagi pencurian kecil-kecilan, ini adalah kejahatan yang lebih serius ketika pelaku dipersenjatai dengan pisau atau senjata lain atau jika kru diancam atau terluka," kata Kuroki, seperti dilansir Channel News Asia.

"Jadi, ini menjadi perhatian bagi komunitas maritim bahwa insiden seperti itu terjadi di Selat Singapura," ujarnya.

Baca Juga: Masker Berselang yang Dipakai Prabowo Subianto Curi Perhatian, Dianggap Efektif Tangkal Virus Covid-19, Segini Harganya

Dia menambahkan, beberapa peristiwa terjadi hampir bersamaan di lokasi yang berbeda, menunjukkan kemungkinan ada beberapa kelompok pelaku.

“Yang penting adalah memperkuat upaya penegakan hukum oleh negara-negara pesisir,” tegasnya.

Kuroki mencatat, lembaga penegak hukum dari tiga negara pantai, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, sudah bekerjasama, dan ia berharap mereka akan terus “meningkatkan upaya koordinasi dan kerjasama”.

“Pada saat yang sama, industri pelayaran tahu di mana insiden itu terjadi. Mereka harus meningkatkan kewaspadaan mereka di daerah itu,” imbuh dia.(*)