1. Antibiotik tanpa resep dokter
WHO serta para ahli menegaskan agar masyarakat terutama psien Covid-19 tidak asal mengonsumsi obat-obatan yang hanya diketahui berdasarkan cerita-cerita yang menyebar luas di media sosial tanpa diketahui benar dan tidaknya, salah satunya antibiotik.
"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak berdampak pada virus," jelas WHO.
Dokter hanya meresepkan antibiotik jika pasien Covid-19 memiliki gejala yang disebabkan infeksi bakteri, dan lagi itu butuh analisis yang pasti oleh dokter.
2. Hidroksiklorokuin
Hidroksiklorokuin adalah obat berikut yang harus dihindari pasien Covid-19.
Hidroksiklorokuin merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria.
Meski pada awalnya obat yang satu ini diisukan dapat mengobati pasien Covid-19, tetapi dalam hasil pengujian atau risetnya menunjukkan bahwa obat itu tidak memiliki efek positif pada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi Covid-19 dan bahkan dapat meningkatkan risiko kematian.
Maka, jangan coba-coba untuk mengonsumi obat malaria yang satu ini saat terinfeksi Covid-19.
3. Lopinavir
Lopinavir merupakan obat berikutnya yang tidak boleh dikonsumsi pasien Covid-19.
Lopinavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan sebagai obat pendukung untuk menangani infeksi HIV.
Sehingga, Lopinavir menjadi obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART) untuk orang dengan HIV.