Menurut Cahya, para aparat dan pejabat pemerintah tidak terdampak dengan adanya kebijakan PPKM darurat.
Untuk itulah, sebagai kompensasi, mereka yang masih bisa bertugas berkeliling dan mampor ke kafenya bisa sedikit membayar lebih banyak dari biasanya.
Lagi pula, Cahya juga menganggap mereka masih mendapatkan gaji tetap setiap bulannya tanpa kurang satu apapun.
"Jadi selain bentuk protes ya sekalian aja minta bansosnya dalam bentuk promo kepada mereka," terangnya dikutip dari tayangan KompasTV pada, Jumat (16/7/2021) lalu.
Dijelaskan Cahya, selama PPKM Darurat berlangsung itu pendapatan di kafenya anjlok.
Jika sebelumnya rata-rata sehari bisa mendapatkan pemasukan Rp 500.000, sekarang hanya Rp 100.000.
Bahkan, pernah tidak ada pemasukan sama sekali.
"Sekarang ini sehari paling Rp100.000, padahal untuk membayar operasional seperti gaji karyawan, sewa tempat dan lainnya pendapatan segitu tidak masuk akal," terangnya.
(*)