Find Us On Social Media :

Dengan Nada Tegas, Jokowi Bisa Ngamuk Jika Ada Faskes yang Kepergok Punya Stok Vaksin Covid-19 di Tempatnya: Sekali Kirim Habiskan!

Presiden Jokowi

Gridhot.ID - Indonesia kini sedang dalam kondisi siaga.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, jumlah kasus covid-19 yang terus meroket membuat fasilitas kesehatan kini sudah mulai penuh sesak.

Pemerintah juga langsung berusaha mempercepat vaksinasi agar kekebalan untuk rakyat bisa didapatkan sesegera mungkin.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Menteri Kesehatan mempercepat program vaksinasi corona di Indonesia dengan menjalankann program tanpa stok vaksin di semua vasilitas kesehatan.

Baca Juga: Bak Malaikat Pelindung Hidup Raffi Ahmad, Anak Indigo Ini Ungkap Kehadiran Nagita Berhasil Selamatkan Sang Suami dari Tempelan Makhluk Gaib

Pada Sabtu (17/7) Kementerian Kesehatan mencatat pelakasnaan vaksinasi corona di Indonesia dosis pertama sebanyak 1.039.816,

Pada hari yang sama vaksinasi corona di Indonesia dosis kedua dalam sehari sebanyak 277.126 dosis disuntikkan kepada masyarakat.

Dengan realisasi ini maka total penduduk yang telah divaksinasi vaksinasi corona di Indonesia pada Sabtu (17/7) mencapai 41.268.627 orang untuk vaksinasi dosis pertama.

Sedangkann vaksinasi corona di Indonesia dosis kedua secara akumulasi mencapai 16.217.855 orang.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Aktor Kawakan ini Berduka Ditinggal Sosok Wanita yang Sangat Dicintainya: Semoga Allah Menerima Ibadahnya!

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar menginstruksikan semua fasilitas kesehatan yang melaksanakan program vaksinasi corona di Indonesia hingga bagian terbawah agar tidak melakukan stok vaksin corona.

Stok vaksin corona dalam program vaksinasi corona di Indonesia sebaiknya hanya dilakukan oleh PT Bio Farma sebagai produsen.

Tujuannya agar semua vaksin yang di distribusikan ke fasilitas kesehatan hingga paling bawah sekali kirim harus segera di habiskan atau disuntikkan kepada penerima program vaksinasi corona di Indonesia.

"Saya minta Menkes agar menyampaikan kepada organisasi terbawah jangan ada stok dalam vaksin artinya sekali kirim habiskan, karena kami ingin kejar vaksinasi terlaksana secepat-cepatnya," kata Presiden Jumat (16/7) pagi saat membuka rapat kabinet terbatas, dalam video yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet pada Sabtu (17/7) siang.

Baca Juga: Papa Surya Bantu Cari Bukti Kasus Pembunuhan Roy, Mama Sarah Menangis Melihat Andin, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta Minggu 18 Juli 2021

Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat betul angka dan data data di program vaksinasi corona di Indonesia.

Sebab menurut Presiden Joko Widodo dari data ia lihat, baik vaksin jadi maupun bulk yang sudah masuk ke Indonesia hingga Jumat (17/7) kemarin sudah mencapai 137 juta untuk program vaksinasi corona di Indonesia.

Sementara vaksin corona yang sudah disuntikkan ke masyarakat dalam program vaksinasi corona di Indonesia sekitar 54 juta.

"Artinya stok yang ada baik di Bio Farma di Kementerian kesehatan maupun Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas masih terlalu besar," kata Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pensiun Dini dari Pangkat Mayor Infantri TNI, Begini Nasib Sulaiman Hardiman, Ngaku Nikmati Hidupnya Kini hingga Tekuni Hobi Tak Diduga Ini Menurut Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu terbukti penyuntikan vaksin corona dalam program vaksinasi corona di Indonesia bisa mencapai dua juta lebih dalam sehari.

"Saya yakin 5 juta sehari bisa di lakukan," kata Presiden. Presiden menyebut kunci dalam menyelesaikan pandemi adalah kecepatan vaksinasi corona di Indonesia.

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar program vaksinasi corona di Indonesia yang dilakukan secara door to door oleh Badan Intelijen Negara (BIN) diteruskan.

Selain itu, Presiden menyoroti agar proses vaksinasi corona di Indonesia di tiga provinsi mana segera didahulukan.

Baca Juga: Geram Dilayani dengan Buruk, Nasabah Ini Bawa 2 Gadis Seksi Datangi Bank hingga Lakukan Adegan yang Tak Disangka-sangka

Sebelumnbya Presiden Joko Wododo memerintahkan agar program vaksinasi corona di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Provinsi Bali akan didahulukan.

Saat ini Bali sudah 81 % dosis yang disuntikkan, di DKI Jakarta juga sudah 72% saya yakni Agustus nanti saya kira sudah masuk Herd Imnuity," kata Presden Joko Widodo.

Sebagai catatan realisasi program vaksinasi corona di Jakarta hingga 17 Juli 2021 mencapai 6.399.345 orang yang telah disuntikkan vaksin dosis pertama.

Sedangkan vaksinasi corona untuk penyuntikan dosis kedua di DKI Jakarta mencapai 1.987.849 orang aaatu sekitar 22,6% dari target vaksinasi

Baca Juga: Kondisi Rumah Tangganya dengan Celine Evangelista Masih Terombang-ambing, Stefan William Pilih Habiskan Waktu Libur Bareng Natasha Wilona

Secara persentase ralisasi vaksinasi corona di Jakarta ini telah mencapai 72,6% dari target penduduk yang akan divaksinasi di DKI Jakarta.

Adapun pencapaian pelaksanaan program vaksinasi harian di DKI Jakarta pada Jumat (17/7) untuk penyuntikan dosis pertama mencapai 161,603 orang.

Sedangkan penyuntikan dosis kedua secara harian mencapai 10.944 orang.

Untuk prioritas selanjutnya, Presiden memerintahkan agar program vaksinasi di fokuskan di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten.

Baca Juga: Pernah Dikunci Mama Rieta di Luar Rumah, Kenakalan Nagita Slavina Saat Remaja Dibongkar Habis oleh Sosok Ini

Sebagai catatan sekarang ini realisasi vaksinasi di Provinsi Jawa Barat maasih sekitar 12% dari target jumlah penduduk yang akan divaksinasi, sementara di Jawa Tengah baru sekitar 14% dan Banten 14%.

Dengan membuat prioritas ini Presiden Joko Widodo berharap Pulaui Jawa bisa mencapai herd immunity pada akhir Agustus 2021 atau paling lambat pertengahan September

"Jika program vaksinasi tanpa stok ini berjalan saya kira Agustus bisa selesai," tandas Presiden Joko Widodo.

(*)