Saksikan Sendiri Susahnya Masyarakat, Ganjar Pranowo Tak Kuat Hati Jika PPKM Diperpanjang

Selasa, 20 Juli 2021 | 18:00
Instagram @ganjar_pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gridhot.ID - PPKM Darurat memang dijalankan pemerintah untuk bisa mengurangi penularan covid-19 yang kini sedang mengganas di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, PPKM Darurat ini sempat dibocorkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) akan diperpanjang menurut arahan presiden.

"Bapak Presiden sudah memutuskan bahwa PPKM Darurat ini akan diperpanjang sampai akhir Juli," kata Muhadjir.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengaku agak berat jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus diperpanjang.

Baca Juga: Sesumbar Sebut Dirinya Pintar di Hadapan Sang Anak, Pengakuan Ayu Ting Ting Dibantah Telak oleh Selebgram Ini: Sekolah Lagi Sana

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, menurut Ganjar, sebelum diputuskan PPKM akan diperpanjang atau tidak, pemerintah perlu mendengar suara masyarakat kecil terlebih dahulu.

"Kalau situasinya seperti ini, kita harus mendengarkan suara masyarakat. Masyarakat terlalu berat."

"Kalau PPKM-nya diperpanjang, tapi polanya seperti ini, masyarakat berat," kata Ganjar melalui postingan video di Instagram-nya, @ganjar_pranowo, dikutip Tribunnews, Selasa (20/7/2021).

Ia mengaku tak tega dengan masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat.

Baca Juga: Cobaan Hidupnya Seakan Tak Pernah Henti, Putra Mendiang Deddy Dores Kini Harus Tanggung Kesehatan Ibunya Dibalik Tagihan Hutang-hutang Sang Ayah

Ganjar mendengar keluhan warga yang tidak bisa makan di tempat.

Padahal di satu sisi, warga tersebut setiap harinya bekerja dan beraktivitas di jalanan.

"Nyuwun sewu ya (mohon maaf ya), saya tiap hari keliling sepedaan, aku yo ra tegel (tidak tega)."

"Bagaimana orang jualan pecel terus kemudian yang duduk di situ hanya sekian orang."

Baca Juga: Diduga Direkam di Salah Satu Kantor di Ende NTT, Viral 28 Oknum Satpol PP Asyik Pesta Miras dan Berdansa Saat PPKM Darurat, Disebut Sudah Diberi Sanksi Ini

"Mohon maaf , yang mungkin dia (pembeli) kerja harus pagi, abang becak di situ, teman-teman ojol di situ, mereka mau beli (makan) enggak bisa."

'"'Saya mau beli, mau makan di mana, Pak? orang saya ini orang keliling,' gitu. Saya pikir-pikir benar juga," jelas Ganjar.

Maka dari itu, menurut Ganjar, perlu adanya pola aturan PPKM Darurat yang lebih halus.

"Meskipun itu bentuknya darurat dan diperketat maka harus soft ," ucapnya.

Baca Juga: Baru Dibebaskan dari Balai Besar Rehabilitasi BNN, Reza Artamevia Malah Blak-blakan Ingin Lakukan Lagi Hal ini

ia mencontohkan, aturan PPKM Darurat memperbolehkan pengunjung makan di tempat.

Tentunya, dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Saya punya pikiran kalau mereka itu jualannya, katakan ya di trotoar, yowes (ya sudah) makannya di trotoar."

"Dibatasi (jarak) 2 meter, dibuat tempat silang-silang. Itu kompromi yang bagus, menurut saya," jelas Ganjar.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Solo