Gridhot.ID - Indonesia kini sedang mengahadapi ganasnya gelombang kedua covid-19.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, banyak pasien kini menjalani isolasi mandiri karena penuhnya rumah sakit di kondisi sekarang.
Tentu saja banyak pula pasien yang berusaha keras untuk sembuh namun sayangnya dengan cara-cara yang tidak sesuai anjuran dokter.
Pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak disarankan meminum obat antibiotik seperti Azitromisin.
Baca Juga: Pemandangan 'Rusuh' Wisma Atlet, Viral Video Pasien Karantina Rebutan Ambil Jatah Makan Harian
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, hal itu dikemukan seorang dokter dan ilmuwan Dr Faheem Younus dalam kegiatan Simposium virtual yang digelar akhir pekan lalu.
Pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat ini mengatakan, pemberian antibiotik tanpa memiliki indikasi tertentu dalam menimbulkan efek samping.
Ia menyebut, 93 persen pasien Covid-19 tidak membutuhkan obat antibiotik.
"Karena antibiotik membunuh bakteri, sementara Covid-19 disebabkan virus," terang Dr Faheem.
Baca Juga: Saksikan Sendiri Susahnya Masyarakat, Ganjar Pranowo Tak Kuat Hati Jika PPKM Diperpanjang
Dr Faheem menambahkan, masalah penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dikhawatirkan dapat berujung pada resistensi atau kondisi dimana antibiotik tidak bisa bekerja lagi secara efektif pada tubuh.
"Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak (antibiotik), itu bisa menimbulkan resistensi. Artinya, ketika Anda membutuhkan antibiotik untuk membunuh bakteri 2 tahun ke depan, obat itu tidak akan bekerja," jelas dr Faheem.
Menurutnya, masyarakat harus fokus pada penyembuhan Covid-19 dengan mengikuti anjuran dokter seperti beristirahat dengan cukup dan menjaga asupan gizi yang seimbang.
Konsumsi obat-obatan spesifik harus dilakukan dengan anjuran dokter
"Anda tidak perlu khawatir jika saturasi di atas 92% dan anda adalah kalangan muda tidak memiliki komorbid. Tidak punya penyakit kronik. Kalian tidak perlu obat-obatan yang spesifik. Hanya perlu semacam pereda panas seperti Panadol atau Paracetamol. Fokusnya adalah istirahat tidur dengan baik dan pentingnya menjaga asupan makanan," pesannya.
(*)