Bagai Kakak Bela Adiknya, Rusia Yakin Bakal Tetap Kirim 11 Jet Tempur SU-35 ke Indonesia Meski Tanah Air Dapat Tekanan Sana-sini, Ternyata Ini Alasannya

Kamis, 22 Juli 2021 | 14:25
pixabay

Sukhoi SU-35

Gridhot.ID - Rusia dan Indonesia memang sudah sangat sering menjalin kerja sama.

Beberapa waktu lalu, Indonesia memang sudah menjalin kerja sama dengan Rusia untuk pasokan jet tempur Su-35.

Rusia diandalkan Indonesia untuk bisa mengirimkan jet tempur terbaik mereka ke Tanah Air.

Baca Juga: Dulu Enak Jadi Polisi Berpangkat Briptu, Norman Kamaru Sempat Hidup Susah Usai Tak Lagi Jadi Abdi Negara, Begini Nasibnya Kini Usai Nikahi Wanita Keturunan Arab

Dikutip Gridhot dari Kompas.co, Su-35 sendiri merupakan salah satu jet tempur terbaik di dunia.

Bahkan jet tempur milik negara barat bisa kalah telak jika bertempur dengan Su-35 buatan Rusia.

Kini dikutip Gridhot dari Kontan, Rusia siap untuk memasok 11 jet tempur multiperan Sukhoi Su-35 ke Indonesia, juru bicara Biro Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer Valeria Reshetnikova mengatakan pada Rabu (21/7).

Baca Juga: Kawal Selebgram Herlin Kenza yang Diduga Timbulkan Kerumunan Saat Datang ke Pasar Inpres Lhokseumawe, Begini Nasib 2 Oknum Polisi Usai Diperiksa Propam

“Sejak awal, proyek penyediaan 11 jet tempur multiperan Su-35 ke Jakarta telah menarik perhatian masyarakat dunia," kata Reshetnikova di sela-sela pameran dirgantara MAKS-2021, seperti dikutip TASS.

"Tidak mengherankan, setelah menandatangani (kesepakatan), pihak Indonesia menghadapi tekanan ekstensif dari perwakilan negara tertentu," ungkap dia kepada wartawan.

"Pada semua tingkat yang memungkinkan, Jakarta sangat disarankan untuk meninggalkan proyek tersebut. Namun, kami dengan yakin menegaskan, pihak Rusia bermaksud memenuhi kontrak ini," imbuhnya.

Baca Juga: Sosok Cucu Aburizal Bakrie yang Banggakan Keluarga saat Nia Ramadhani Terjerat Narkoba, Kuliah di Universitas Ternama, Ini Potret Kebersamaannya dengan Sang Kakek

Menurut Reshetnikova, Rusia memandang Indonesia sebagai salah satu mitra utama di kawasan Asia-Pasifik.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan