Makin Mengerikan, Bendungan Yihetan di China Retak dan Bisa Runtuh Seketika, Militer Diturunkan dan Pakai Cara Ini Agar 7 Juta Nyawa Terselamatkan

Kamis, 22 Juli 2021 | 16:25
Reuters

Warga yang terjebak banjir hebat di China

Gridhot.ID - China kini memang sedang mengalami bencana alam hebat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, China diketahui sedang dilanda banjir besar akibat cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini.

Bahkan akibatnya salah satu bendungan di China kini sampai rusak.

Baca Juga: Bagai Kakak Bela Adiknya, Rusia Yakin Bakal Tetap Kirim 11 Jet Tempur SU-35 ke Indonesia Meski Tanah Air Dapat Tekanan Sana-sini, Ternyata Ini Alasannya

Dikutip Gridhot dari Kontan, Militer China memperingatkan, bendungan yang terletak di Provinsi Henan "bisa runtuh kapan saja", setelah rusak parah akibat badai yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan membuat kegiatan di kawasan itu terhenti.

Otoritas cuaca China telah mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk Provinsi Henan di China Tengah karena hujan lebat menyebabkan gangguan yang meluas dan jalan-jalan terendam banjir. Sehingga, penduduk harus dievakuasi.

Pada Selasa (20/7) malam, Komando Teater Pusat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memperingatkan, hujan deras yang tak henti-hentinya telah menyebabkan Bendungan Yihetan di Luoyang, kota berpenduduk sekitar tujuh juta orang, retak dengan risiko "bisa runtuh kapan saja".

Baca Juga: Artis Cantik Ini Sampai Harus Pakai Pampers Saat Positif Covid-19, Begini Keganasan Virus Corona yang Membuatnya Kini Berjuang Pulih

Komando Teater Pusat PLA mengatakan, telah mengirim tentara untuk melakukan tanggap darurat termasuk peledakan dan pengalihan banjir.

"Pada 20 Juli, terjadi retakan sepanjang 20 meter di Bendungan Yihetan, bantaran sungai rusak parah dan bendungan itu bisa runtuh kapan saja," kata Komando Teater Pusat PLA dalam pernyataan Selasa, seperti dikutip Channel News Asia.

Banjir biasa terjadi selama musim hujan di China, yang menyebabkan kekacauan tahunan dan merendam jalan, lahan pertanian, dan pemukiman penduduk.

Baca Juga: Sosok Cucu Aburizal Bakrie yang Banggakan Keluarga saat Nia Ramadhani Terjerat Narkoba, Kuliah di Universitas Ternama, Ini Potret Kebersamaannya dengan Sang Kakek

Tetapi, ancaman itu telah memburuk selama beberapa dekade, sebagian karena pembangunan bendungan dan tanggul yang meluas, yang telah memutuskan hubungan antara sungai dan danau yang berdekatan. Ini mendorong gelombang musim panas.

Menurut otoritas cuaca China, curah hujan tahun ini di Zhengzhou, kota terdekat dari Luoyang, adalah yang tertinggi sejak pencatatan dimulai 60 tahun lalu.

Pihak berwenang menutup sistem kereta bawah tanah Zhengzhou yang kebanjiran dan membatalkan ratusan penerbangan.

Baca Juga: Nino Tahu Siapa Pembunuh Roy, Mama Sarah Tetap Bungkam, Elsa Ketakutan? Berikut Sinipsis Ikatan Cinta Kamis 22 Juli 2021

Lebih dari 10.000 orang telah dievakuasi pada Selasa sore, menurut Pemerintah Provinsi Henan, memperingatkan, permukaan 16 waduk naik ke tingkat yang berbahaya karena hujan merusak ribuan hektare lahan pertanian dan menyebabkan kerugian sekitar US$ 11 juta.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan