Pantas Indonesia Sampai Dapat Tekanan, Su-35 Kiriman Rusia untuk Tanah Air Ternyata Salah Satu Jet Tempur Non-Siluman Terbaik di Dunia, Kemampuan Ini Bikin Amerika Serikat Bergidik Ngeri

Kamis, 22 Juli 2021 | 19:25
KNAAPO

Su-35

Gridhot.ID - Indonesia kini memang sedang mendapat tekanan dari negara lain.

Pasalnya dikutip Gridhot dari Kontan, Indonesia diketahui siap meminang 11 jet tempur Su-35 dari Rusia.

Amerika Serikat disebut sampai menekan Indonesia untuk membatalkan pembelian tersebut dan menawarkan F-35 sebagai gantinya.

Lalu apa kehebatan Su-35 sampai Indonesia mengalami tekanan padahal baru awal perjanjian pembelian?

Baca Juga: Curhat ke Sosok Ini, Aurel Hermanyah Mengaku Takut Atta Halilintar Selingkuh dengan Wanita Lain, Putri Anang: Ada yang Chatting...

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sejak diperkenalkan 2010 lalu, jet tempur Sukhoi Su-35 tetap menjadi andalan bagi Angkatan Udara Rusia.

Kini, sekitar 115 unit Su-35 masih “berdinas” di sejumlah pamgkalan Angkatan Udara Rusia, sebagaimana dilansir The National Interest, Senin (30/11/2020).

Jet tempur superioritas udara ini juga masih menjadi salah satu jet tempur non-siluman terbaik dan menyaingi banyak jet tempur generasi keempat dari Barat.

Awal mula

Su-35 memiliki sejarah perkembangan yang panjang dan berliku sejak di tahun-tahun terakhir Uni Soviet.

Baca Juga: China Dilanda Banjir Hebat Sampai Tentara dan Polisi Khusus Diturunkan, Xi Jinping Angkat Bicara Sambil Singgung Ancaman Berikutnya yang Intai Nyawa Rakyatnya

Pada dekade 1980-an, industri pesawat Uni Soviet mulai meng-upgrade Sukhoi Su-27 menjadi pesawat yang lebih mutakhir dengan peningkatan avionik terbaru, mesin, dan peningkatan aerodinamis.

Pesawat tempur baru ini memasuki produksi pada 1988 lalu rencananya akan dinamakan Su-27M, tetapi tiba-tiba saja namanya diubah menjadi Su-35.

Namun, proyek tersebut tersendat karena kurangnya dana setelah runtuhnya Uni Soviet.

Proyek pembangunan jet tempur ini terhenti pada 1995 dengan hanya tiga model serial yang berhasil diproduksi.

Rusia kemudian memodernisasi lagi Su-35 mengejar kesenjangan teknologi persenjataan yang muncul antara pesawat yang diproduksi era Uni Soviet yang mulai menua dengan pesawat tempur generasi keempat dari Barat.

Baca Juga: Anaknya Seumur-umur Gak Pernah Pacaran, Ibunda Artis Cantik Ini Langsung Berondong Pertanyaan ke Putrinya yang Diperlakukan Mesra Begini oleh Ariel NOAH

Modernisasi Su-35 dimulai pada 2000 dan melahirkan varian lain, yakni Su-35S. Secara teknis, Angkatan Udara Rusia sebenarnya mengoperasikan S-35S ini.

Kemampuan

Pada 2007, Sukhoi mengumumkan akan memproduksi Su-35 terbaru untuk Angkatan Udara Rusia, memamerkan sejumlah fitur desain yang mencolok.

Su-35 mengusung mesin Saturnus AL-41F1S yang mampu mendukung supercruising, atau kemampuan untuk mempertahankan penerbangan supersonik tanpa menggunakan afterburner.

Su-35 terbaru tudak membawa canard (sayap kecil di depan sayap utama) seperti varian sebelumnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru, PT Kimia Farma Diagnostika Membutuhkan Karyawan untuk Sejumlah Posisi, Simak Syarat Lengkapnya

Namun, digantikan oleh nozel vektor dorong yang berkontribusi pada perolehan kemampuan manuver yang mengesankan dalam skenario dogfighting, atau pertempuran udara, tertentu.

Sementara itu, Su-35S mengalami perbaikan avionik besar-besaran, termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital, radar array bertahap IRBIS-E, dan sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) onboard.

Tidak kalah pentingnya untuk peran superioritas udaranya, Su-35 menawarkan suite penanggulangan elektronik ofensif (ECM) yang dapat mengganggu rudal AIM-120 AMRAAM F-16 dan rudal udara-ke-udara serupa.

Namun, hal yang membuat Su-35 benar-benar superior dibandingkan pesaing sekelasnya seperti F-22 Raptor adalah kapasitas muatan dan keserbagunaannya, yang mampu mengangkut rangkaian senjata yang luas yang tersebar di 12 cantelan.

Rudal udara-ke-udara jarak pendek R-74 yang juga ditingkatkan menawarkan jangkauan antara 40 hingga 45 kilometer dan mendukung tembakan off-boresight.

Baca Juga: Bagai Kakak Bela Adiknya, Rusia Yakin Bakal Tetap Kirim 11 Jet Tempur SU-35 ke Indonesia Meski Tanah Air Dapat Tekanan Sana-sini, Ternyata Ini Alasannya

Itu berarti pilot Su-35 dapat menargetkan pesawat musuh dengan melihatnya melalui helm mereka di dalam jangkauan pandang tertentu.

Selain itu, hal yang membedakan Su-35 dari banyak pesawat tempur superioritas udara yang memiliki posisi serupa adalah bahwa jet temput ini mampu melakukan bombardir ke darat.

Pesaing Su-57?

Awalnya Su-35 dimaksudkan sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan superioritas udara Rusia sampai Su-57 generasi kelima memasuki layanan.

Namun, Su-35 rupanya telah membuktikan dirinya sebagai pesawat tempur yang sangat tangguh.

Kesenjangan kinerja awal antara Su-57 yang akan datang dan Su-35 saat ini diperkirakan relatif kecil, terutama sampai Su-35 mulai dipasangi dengan mesin Izdeliye-30 terbaru.

Baca Juga: Sosok Cucu Aburizal Bakrie yang Banggakan Keluarga saat Nia Ramadhani Terjerat Narkoba, Kuliah di Universitas Ternama, Ini Potret Kebersamaannya dengan Sang Kakek

Mempertimbangkan kinerjanya yang secara konsisten mengesankan, keefektifan biaya, dan keserbagunaan perannya, kecil kemungkinan Moskwa akan mencoba secara agresif mengandangkan Su-35.

Bahkan, Su-35 mungkin akan tetap digunakan ketika lusinan Su-57 yang sedang diproduksi diproyeksikan untuk mulai berdinas selama beberapa dekade mendatang tiba.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan