Krisdayanti Simpan Penyesalan Mendalam Saat ARTnya Meninggal Gara-gara Covid-19, Singgung Perlakuan Warga Hingga Kejujuran

Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:13
Instagram/Krisdayanti

Raul Lemos dan Krisdayanti cekcok karena anak

Gridhot.ID - Banyaknya orang yang terpapar covid-19 membuat banyak pasien tak bisa dirawat di rumah sakit sehingga harus isolasi mandiri di rumah.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sayangnya ribuan orang tercatat meninggal dunia di tengah isolasi mandiri yang mereka lakukan di tempat tinggal masing-masing akibat kurangnya pertolongan.

Salah satu korbannya merupakan ART dari Krisdayanti.

Penyanyi sekaligus Anggota DPR RI, Krisdayanti sedang berduka.

Baca Juga: Semena-mena Manfaatkan Status Jabatan, Anggota DPRD Ini Bangun Tembok Tutup Fasilitas Umum hingga Rumah Tahfiz, Diduga Kesal Terganggu Anak-anak Ngaji Sampai Lakukan Hal Ini

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, salah seorang asisten rumah tangganya meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Asisten rumah tangga Krisdayanti termasuk satu dari 2.313 pasien kasus corona meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Data ini dihimpun LaporCovid-19 dari 16 provinsi dan 78 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Nyawa mereka tak tertolong karena rumah sakit penuh.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Belum Lama Kehilangan Orangtua, Artis Kondang Ini Kembali Berduka Ditinggal Sosok Penting ini hingga Ungkap Sebuah Penyesalan

Hal tersebut diperparah dengan minimnya tim kesehatan yang memantau para pasien tersebut.

Terkait hal itu, Krisdayanti mengungkap kejadian serupa pernah terjadi kepada orang di lingkungan terdekatnya yakni staf rumah tangganya.

KD, sapaan akrab Krisdayanti, mengatakan seorang asisten rumah tangganya meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri ( isoman).

"Ini memang juga saya alami ketika beberapa staf rumah tangga saya juga saya ungsikan untuk isolasi mandiri.

Tiga alhamdulillah sudah dalam pemulihan, dan satu posisinya meninggal," ujar KD ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (23/7/2021).

Pelantun tembang 'Menghitung Hari' itu menilai keterbukaan pasien Covid-19 yang menjalani isoman juga sangat penting di tengah pandemi.

Menurutnya dengan keterbukaan, maka pasien Covid-19 akan lebih mudah menjalani isoman.

Baca Juga: Mulai Buat India Kembali Kualahan Usai Dihajar Tsunami Covid-19, Wabah Jamur Hitam Makan Ribuan Korban Warga Bollywood, Indonesia Waspada

Sebab perhatian dari lingkungan sekitar dapat tersalurkan dengan komunikasi yang baik.

"Artinya memang harus ada keterbukaan juga sih ya dari pasien isoman ini untuk bisa menyampaikan kondisi mereka ke warga sekitar atau Ketua RT.

Itu misalkan lingkup yang terkecil aja," kata dia.

"Supaya ada gerakan modal sosial gotong royong untuk bisa memberikan pengamanan lingkungan sekitar,

artinya kalau mau supply makanan ya bisa digantung di pagar rumahnya," imbuh ibunda Aurel.

Perempuan kelahiran Batu, Jawa Timur, tersebut menilai keterbukaan pasien sangatlah penting.

Sebab telemedicine yang tengah digaungkan pemerintah untuk mempermudah perawatan bagi pasien isoman belum tentu bisa diakses semua orang.

Baca Juga: 18 Tahun Lalu Pernah Porak-porandakan Negeri Paman Sam, Wabah Cacar Monyet Kembali Hantui AS, Berikut Seluk-beluk Asalnya hingga Gejalanya

"Bagaimana misalnya kalau pasien isoman yang memang tidak memiliki gadget atau tidak bisa mengakses aplikasi tersebut?

Nah karena itulah (perlunya) keterbukaan dari pasien isoman ini supaya bisa melakukan komunikasi terbuka kepada para pemimpin di lingkungannya.

Supaya ada perhatian, baik itu supply makanan maupun vitamin," kata KD.

Politikus PDI Perjuangan itu berharap kejadian dan angka kematian pasien isoman tak bertambah lagi ke depannya.

KD juga meminta semua pihak belajar dari pengalaman ini.

Apalagi asisten rumah tangganya juga harus kehilangan nyawa karena kurangnya keterbukaan dengan lingkungan sekitar.

Maka dari itu, Krisdayanti mengaku menyesal dengan tingkah warga yang melarang ART nya keluar rumah untuk sekedar beli makanan.

Baca Juga: Innalillahi, Artis Senior Ini Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Makanan ini Bisa Jadi Pemicunya

"Memang kemarin itu dari staf rumah tangga saya sendiri terpaksa harus kehilangan nyawa karena dia tidak diberikan izin warga keluar untuk membeli makanan," cerita KD.

"Karena mungkin dari pasien isoman sendiri tak terbuka atau seharusnya memang ada stiker atau announcement bahwa memang yang tinggal dirumah ini perlu mendapat perhatian karena sedang isoman.

Jadi bisa melakukan hal preventif lah untuk mendapatkan perhatian agar pasien isoman ini bisa tetap terpantau," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribunnews Bogor