Sopir di Klaten Dimaki-maki Sampai Sering Dipepet Warga Gara-gara Hoaks Ambulan Kosong yang Kian Mengganas, Daerah-daerah Ini Disebut Paling Rawan

Minggu, 25 Juli 2021 | 20:42
Arsip Kompas.com

Mobil ambulans membawa pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Ibis Style hotel di Mangga Dua, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2020). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Krisnadi mengatakan sebanyak 4.116 kamar dari 30 hotel di Jakarta siap untuk menampung pa

Gridhot.ID - Wabah covid-19 yang terjadi saat ini sayangnya membuat banyak orang menyebarkan kabar tidak benar.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, salah satu kasus yang paling meresahkan saat ini adalah hoaks ambulan kosong yang masih terus tersebar.

Kasus yang sedang disoroti saat ini adalah yang terjadi di Klaten.

Baca Juga: Pedangdut Ini Laporkan Suaminya ke Polisi Setelah Cekcok Minta Dinikahi Secara Negara, Ternyata Kejadian Mengerikan Ini Jadi Alasan Utama Laporannya

Ternyata tak hanya teror lempar batu yang dialami driver Ambulans milik Lazismu PC Muhammadiyah Cawas, Klaten.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, sudah beberapa kali sejak muncul hoax mobil ambulans kosong menyalakan sirine melaju dengan ugal-ugalan, viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Begini curhatan driver ambulans di Klaten, saat melakukan aksi mulianya mengantar pasien atau jenazah,

Baca Juga: Mantan Raffi Ahmad Ini Jadi Janda Usai Diceraikan Petinggi Televisi, Sosoknya Kembali Jadi Sorotan Saat Bersama Calon Pengantin Terkenal, Netizen Langsung Heboh

"Kejadian teror sekarang semakin banyak, kami alami bahkan setiap malam sering diganggu pengguna jalan," ungkapnya driver ambulans Lazismu PC Klaten Tengah, Muhammad Kholid Imawan Danuha, Kepada Tribunsolo.com, Minggu (25/6/2021).

Danuha menjelaskan oknum pelaku yang mengganggu kisaran umurnya masih remaja.

"Sering diganggu dengan kata-kata provokasi sampai dipepet kendaraan juga," ungkapnya.

Baca Juga: Medali untuk Surga, Jonatan Christie Tegas Dedikasikan Kemenangannya untuk Sang Kakak yang Meninggal Akibat Covid-19, Kisah Menyanyat Hati Ini Ikut Terbongkar

Menurutnya sampai saat ini, pelaku masih belum bisa ditemukan, karena keterbatasan waktu untuk mencarinya.

"Sempat ada obrolan untuk mencari pelaku, tapi karena kita disibukan dengan penanganan jenazah dan pasien tidak habis-habis belum sempat," ungkapnya.

Titik rawan daerah di Kabupaten Klaten berada di kawasan pinggiran.

Baca Juga: Pilu! Sehari Rata-rata 17 Pasien Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri Meninggal Dunia di Kota Bekasi, Begini Kata Tim Penjemput Jenazah

"Rawan, di Cawas, Jatimon, dan Bayat sering mendapatkan kata maki-makian yang diterima," ungkapnya.

Harapannya, masyarakat lebih mendukung kami dalam penanganan pasien hingga jenazah dan tidak bersikap sebaliknya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Solo