Find Us On Social Media :

Nasib Pahit Nakes Nganjuk Usai Berjuang Mati-matian Tangani Pandemi, Uang Intensif Tak Dibayarkan Malah Dialihkan Buat Bangun Puskesmas

Ilustrasi nakes yang akan menerima vaksin dosis ketiga dengan Moderna

“Bukan dipotong, tapi dialihkan, berbeda lo. Dipotong sama dialihkan kan berbeda,” lanjut politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.

Menurut Angga, demikian Raditya Haria Yuangga akrab disapa, keputusan pengalihan dana insentif nakes tersebut diambil pada masa pemerintahan Novi Rahman Hidayat yang kala menjabat sebagai Bupati Nganjuk.

Kini Novi berstatus tersangka dalam perkara korupsi penerimaan dan pemberian uang dalam mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.

Baca Juga: Dulu Pesta Pernikahannya di Atas Kapal Pesiar, Begini Penampakan Rumah Yuanita Christiani Usai Jadi Nyonya Indra Wiguna, Semua Perabotan Dikendalikan Suara

Dilansir dari TribunJatim, Novi menjadi tersangka setelah diciduk KPK pada Minggu (9/5/2021) lalu.

Angga tak tahu alasan Pemkab Nganjuk mengalihkan dana insentif nakes. Kalangan dewan, kata Angga, tak pernah diajak musyawarah mengenai kebijakan tersebut.

“Kebetulan waktu itu kita (DPRD) tidak pernah diajak rapat mengenai hal ini. Karena ini kan bukan masuk APBD Kabupaten Nganjuk, tapi kan langsung, yang transfer langsung dari kementerian,” paparnya.

Baca Juga: Ekspresi Gisel di Video 28 Detik Ini Bikin Salfok, Netizen Langsung Terngiang Skandal Asusila Janda Gading Marten: Lidah Meletmu Itu Loh!

Ia pun bertanya-tanya, mengapa pihak Pemkab ingin membangun Puskesmas Gondang dan Lengkong.

Padahal gedung kedua Puskesmas tersebut masih berdiri cukup kokoh dan tidak terlalu mendesak direnovasi.