Find Us On Social Media :

Nasib Pahit Nakes Nganjuk Usai Berjuang Mati-matian Tangani Pandemi, Uang Intensif Tak Dibayarkan Malah Dialihkan Buat Bangun Puskesmas

Ilustrasi nakes yang akan menerima vaksin dosis ketiga dengan Moderna

Gridhot.ID - Di situasi pandemi Covid-19 ini, peran tenaga kesehatan sangatlah diperlukan.

Bahkan para Nakes bekeja ekstra untuk menangani pandemi ini.

Namun, dibalik itu ternyata masih ada saja oknum yang justru memanfaatkan para nakes.

Baca Juga: Raffi Ahmad dari Kecil Sampai Besar Kerja Keras, Ini Alasan Syahnaz dan Nisya Ogah Minta-minta Kepada Kakaknya

Seperti kasus yang terjadi ini.

Insentif Tenaga Kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono dan Nganjuk belum dibayar sejak September 2020.

Sebanyak 90 persen dana insentif nakes tersebut rencananya dialihkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan (faskes) berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Gondang dan Lengkong.

Baca Juga: Ramalan Artis 2021, Ahli Tarot Bongkar Tabiat Buruk Ayu Ting Ting yang Bikin Para Pria Mundur: Lawan Jenis yang Deket Suka Bingung

“Jadi uangnya itu bukan dipotong, tetapi dialihkan anggarannya untuk faskes, pembangunan faskes di dua kecamatan,” jelas Wakil Ketua II DPRD Nganjuk, Raditya Haria Yuangga, kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

“Bukan dipotong, tapi dialihkan, berbeda lo. Dipotong sama dialihkan kan berbeda,” lanjut politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.

Menurut Angga, demikian Raditya Haria Yuangga akrab disapa, keputusan pengalihan dana insentif nakes tersebut diambil pada masa pemerintahan Novi Rahman Hidayat yang kala menjabat sebagai Bupati Nganjuk.

Kini Novi berstatus tersangka dalam perkara korupsi penerimaan dan pemberian uang dalam mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.

Baca Juga: Dulu Pesta Pernikahannya di Atas Kapal Pesiar, Begini Penampakan Rumah Yuanita Christiani Usai Jadi Nyonya Indra Wiguna, Semua Perabotan Dikendalikan Suara

Dilansir dari TribunJatim, Novi menjadi tersangka setelah diciduk KPK pada Minggu (9/5/2021) lalu.

Angga tak tahu alasan Pemkab Nganjuk mengalihkan dana insentif nakes. Kalangan dewan, kata Angga, tak pernah diajak musyawarah mengenai kebijakan tersebut.

“Kebetulan waktu itu kita (DPRD) tidak pernah diajak rapat mengenai hal ini. Karena ini kan bukan masuk APBD Kabupaten Nganjuk, tapi kan langsung, yang transfer langsung dari kementerian,” paparnya.

Baca Juga: Ekspresi Gisel di Video 28 Detik Ini Bikin Salfok, Netizen Langsung Terngiang Skandal Asusila Janda Gading Marten: Lidah Meletmu Itu Loh!

Ia pun bertanya-tanya, mengapa pihak Pemkab ingin membangun Puskesmas Gondang dan Lengkong.

Padahal gedung kedua Puskesmas tersebut masih berdiri cukup kokoh dan tidak terlalu mendesak direnovasi.

“Jadi saya rasa pengalihannya (dana insentif) kan dikarenakan hanya ambisi untuk memperbaiki gedungnya, tapi tidak berambisi untuk memperbaiki pelayanannya atau kesejahteraan bagi nakes tersebut,” tuturnya.

Belum pernah dieksekusi

Kendati Pemkab Nganjuk hendak mengalihkan 90 persen dana insentif nakes untuk pembangunan Puskesmas Gondang dan Lengkong, namun sampai detik ini rencana tersebut belum pernah dieksekusi.

“Pada kenyataannya sampai dengan hari ini dana (insentif nakes) tersebut masih utuh, karena dari pihak Dinkes kan belum mengeksekusi satu rupiah pun,” ungkap Angga.(*)