Find Us On Social Media :

Terlanjur Buat Heboh Netizen Seantero Indonesia, Ternyata Ini Fakta Video Viral Wanita Berhazmat yang Diduga Jual Hasil Tes Antigen di Bis

Video viral petugas berbaju hazmat menjual hasil tes antigen

Gridhot.ID - Di tengah wabah pandemi covid-19 yang terus meningkat, masih ada saja informasi hoaks yang tersebar.

Tak jarang informasiyang tak benar itu membuat masyarakat semakin takut.

Seperti baru-baru ini yang tersebar dan viral di media sosial.

Baca Juga: Sakit Hati Karena di Anggap Sebelah Mata, Andhika Pratama Sampai Rela Jor-joran Keluarkan Modal untuk Nikahi Ussy Sulistyawati Hingga Uangnya Hanya Tersisa Rp 300 Ribu!

Dilansir Gridhot.ID dari Twitter, sebuah video viral memperlihatkan seorang wanita mengenakan baju hazmat tengah membagikan surat hasil rapid test antigen di dalam bus.

Melalui video berdurasi 1 menit 38 detik tersebut, dinarasikan bahwa petugas tersebut menjual hasil tes seharga Rp90.000 yang berlaku selama 24 jam.

Mengetahui dirinya direkam, wanita tersebut pun sempat menyatakan ketidaksukaannya.

Baca Juga: Berita Hot Umi Kalsum, Ibunda Ayu Ting Ting Minta Bantuan KBRI Singapura, Tak Terima Anak Cucu Dihina, Cari-cari Lokasi Pelakunya

"Bapak kalau gambar saya diviralin saya enggak ikhlas ya," ujar wanita itu.

Banyak warganet yang kemudian mengecam wanita dalam video tersebut yang disebut mencari celah di tengah aturan PPKM Darurat.

Namun, setelah ditelusuri, ternyata narasi yang beredar seperti dalam video tersebut tidaklah benar.

Klinik Assalam Medical Center 3 (AMC 3) Tanjung Bintang yang merupakan tempat wanita berbaju hazmat bertugas membantah narasi video.

Dalam klarifikasinya, Penanggung Jawab (Pj.) Klinik AMC 3, dr Pipit Yuliarpan menyebut bahwa video tersebut direkam di Rest Area Km 33B Tol Bakauheni Lampung Selatan.

Baca Juga: Ramalan Artis 2021, Ahli Tarot Bongkar Tabiat Buruk Ayu Ting Ting yang Bikin Para Pria Mundur: Lawan Jenis yang Deket Suka Bingung

Hanya saja, dalam klarifikasinya, Pipit menuturkan bahwa narasi dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Video tersebut hanya menunjukan proses akhir dari rangkaian alur pemeriksaan Rapid Test Antigen yang kami laksanakan, yaitu pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran dan pembagian hasil," kata Pipit seperti dilansir dari kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Proses pembayaran dan pembagian hasil terpaksa dilakukan did alam bus karena adanya permintaan dari pengemudi bus yang menyebut para penumpangnya tidak mau mematuhi prosedur.

Baca Juga: Raffi Ahmad dari Kecil Sampai Besar Kerja Keras, Ini Alasan Syahnaz dan Nisya Ogah Minta-minta Kepada Kakaknya

"Ini karena permintaan pengemudi yang penumpangnya tidak bisa dikoordinir melakukan pembayaran secara kolektif sebgaimana yang dilakukan penumpang bus-bus lainnya," kata Pipit.

Jadi, sekali lagi jangan mudah membagikan video yang belum dipastikan kebenaran narasi yang disematkan di dalamnya.