Find Us On Social Media :

Hot News! Wuhan Kota Pertama Ditemukan Virus Corona Kembali Lockdown Usai Merasa Bebas dari Covid-19, Hal Ini Penyebabnya

Ribuan warga Wuhan hadiri konser musik, Sabtu (1/5/2021), usai bertahan dari Covid-19.

Gridhot.ID - Wuhan memang jadi wilayah pertama di bumi ini yang mengalami krisis besar akibat wabah covid-19.

Namun dikutip Grihdot dati Kompas.com, setelah setahun berlalu, di bulan Mei 2021 lalu Wuhan nampak sudah seperti kota normal tanpa virus karena berhasil menggelar konser musik didatangi ribuan pengunjung.

Meski terkesan di tahun 2021 ini Wuhan yang jadi awal mula Covid-19 bebas dari virus tersebut, nyatanya kini Wuhan sedang mengalami kepanikan yang sama layaknya awal pandemi.

Dalam langkah dramatis yang mengingatkan pada hari-hari pertama virus corona di China sekitar 19 bulan yang lalu, penerbangan dan kereta api masuk dan keluar dari Wuhan telah dihentikan.

Baca Juga: Hot News! Rumah Tangga Donita Selama Ini Adem Ayem, Adi Nugroho Mendadak Ngaku Jarang Pulang ke Rumah, Ini AlasannyaBaca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT PANN Pembiayaan Maritim untuk Posisi Ini, Berikut Persyaratan dan Link Pendaftarannya

Dikutip Gridhot dari Kontan, kebijakan ini diberlakukan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 yang terkait dengan varian Delta.

Melansir npr.org, pihak berwenang juga telah memerintahkan pengujian massal di kota berpenduduk 11 juta, tempat virus pertama kali terdeteksi sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Panic buying atau pembelian panik oleh warga yang khawatir terjadi menyusul kebijakan penguncian baru di sana.

Wabah terbaru China, yang dimulai bulan lalu, dikaitkan dengan varian Delta virus yang sangat menular yang juga telah menyebar dengan cepat di seluruh AS.

Baca Juga: Duduk Tepat di Sebelah Krisdayanti, Ashanty Bongkar Momen Pertama Kali Bertemu dengan Mantan Istri Sang Suami: Tadinya Aku Malas

Di Amerika, varian Delta menyebabkan kembalinya mandat penggunaan masker dan urgensi baru seputar dorongan untuk vaksinasi Covid-19. Kasus selama dua minggu terakhir telah naik hampir 150% di Amerika Serikat.

Mengutip People's Daily, secara total, China telah mengkonfirmasi 328 kasus baru yang ditularkan secara lokal sejak wabah yang dimulai bulan lalu.

Infeksi baru telah muncul di lebih dari 35 kota di sejumlah provinsi dan wilayah negara itu, menurut The Associated Press.

Pada konferensi pers Selasa (3/8/2021), seorang pejabat kota Wuhan, Li Tao, menggambarkan pengujian massal sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Penampilan Suami Bulenya Sangar Tapi Hati Hello Kitty, Melaney Ricardo Ingatkan Tyson Lynch untuk Tak Lakukan Hal Ini di Medsos: Suka Caper

Meskipun secara resmi, wabah terbaru tampak relatif kecil, otoritas kesehatan telah bereaksi secara agresif dalam upaya untuk mencegah penyebaran masif virus di negara itu.

Sejak Wuhan pertama kali menjadi pusat pandemi pada 2019 dan awal 2020, China telah bergerak untuk meredam wabah kapan pun dan di mana pun terjadi, dengan cepat menerapkan penguncian dan pengujian massal.

"Sekuensing genom virus menemukan semua strain sebagai varian Delta yang sangat menular dan kota-kota yang dilanda lonjakan kasus baru-baru ini segera mengambil tindakan untuk mengekang penyebaran virus corona," People's Daily melaporkan.

Menurut South China Morning Post, Kota timur Yangzhou di provinsi Jiangsu memiliki jumlah infeksi baru harian tertinggi di China, dengan 40 kasus baru yang dikonfirmasi di sana dan di kota tetangga Nanjing pada Senin.

Dengan lebih dari puluhan kasus lokal yang dikonfirmasi secara resmi, penduduk dan turis di Zhangjiajie di provinsi Hunan diperintahkan untuk tidak meninggalkan kota dan bekerja sama dengan langkah-langkah pengendalian epidemi karena infeksi juga menyebar di sana, Global Times yang dikelola pemerintah melaporkan.

Baca Juga: Mantan Suami Nikahi Artis Kartika Putri, Tengok Nasib Janda Habib Usman, Ria Tatu Banting Tulang Lakukan Hal Ini untuk Mengais Rezeki

Sebuah pemberitahuan pemerintah mengatakan bahwa pegawai negeri dan guru sekolah negeri di Zhangjiajie diperintahkan untuk bergabung dengan tim pengendalian epidemi lokal, kata surat kabar itu.

"Aksi mereka akan menjadi bagian dari tinjauan karir mereka," Global Times melaporkan.

(*)