Gridhot.ID - Kini Indonesia sedang dihebohkan dengan aksi anak pengusaha Akidi Tio.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, diketahui anak Akidi Tio mewakili mendiang ayahnya ingin menyumbangkan Rp2 triliun untuk penanganan covid-19 namun uang tersebut tak kunjung cair.
Polisi sampai melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Di sisi lain tanpa banyak terekspos, ormas Islam Muhammadiyah telah membagian bantuan untuk masyarakat terdampak covid-19 hingga nilainya mencapai Rp 1 triliun lebih.
Dikutip Gridhot dari Surya, bantuan itu belum termasuk kerja relawan yang diturunkan, yang jumlah mencapai 75 orang, tersebar di semua wilayah Indonesia.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, pihaknya berupaya keras turut menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan Covid-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita (berharap) bisa beraktivitas sebagaimana biasa," ujar Mu'ti seperti dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (3/8/2021).
Menurut Mu’ti, pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan berpandangan bahwa setiap ayat di dalam Alquran wajib diamalkan secara nyata untuk kemaslahatan manusia dan lingkungannya.
“Termasuk pada situasi seperti inilah sebenarnya peran kerahmatan umat Islam dan peran kerahmatan Islam itu justru menjadi sangat diperlukan," kata Mu'ti.
Sehingga sejak pandemi dinyatakan sebagai bencana nasional oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 yang lalu, Muhammadiyah bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Muhammadiyah, menurut Mu’ti telah menggerakkan semua potensi yang dimiliki untuk terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
"Alhamdulillah tanpa bermaksud mengecilkan arti dan memberikan dimensi di mana Muhammadiyah bekerja sendiri, kami hanya ingin sedikit menyebut bagaimana Muhammadiyah sejak pandemic Covid-19 ini menurut laporan yang telah kami terima sudah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat,” tutur Mu’ti.
Selain itu, Muhammadiyah mengerahkan pelayanan melalui klinik-klinik. Serta melibatkan lebih dari 75.000 relawan.
“Dan dari sudut dana, kami mendapat laporan sudah lebih dari Rp1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi Covid-19 ini,” kata Mu'ti.
Meskipun telah bekerja maksimal, Abdul Mu’ti merasa Muhammadiyah belum mencapai apa yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan.
Perasaan itulah yang membuat Muhammadiyah beserta seluruh anggotanya tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
(*)