Panic Buying Bukan Jadi Solusi di Tengah Perpanjangan PPKM, Ini Dia Tips Memasok Bahan Makanan Dengan Bijak Tanpa Perlu Boros Untuk 3 Minggu

Kamis, 05 Agustus 2021 | 12:42
freepik

Stok makanan di kukas agar janin cerdas sejak dalam kandungan

Gridhot.ID-Baru-baru ini kabar panic buying di tengah masa pandemi kembali mencuat.

Dilansir dari Kontan.co.id, Wuhan yang dikabarkan telah sembuh dari pandemi covid-19 tiba-tiba digemparkan dengan panic buying.

Hal ini pun membuat masyarakat yang masih dalam masa PPKM merasa khawatir.

Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng, Tak Hanya Sukses Jadi Atlet, Greysia Polii Rupanya Punya Sederet Bisnis yang Menjanjikan, Ini Jabatan Pentingnya di Perusahaan Ini!

PPKM membatasi pergerakan Anda, tapi meski begitu Anda masih perlu untuk berbelanja.

Banyak yang menerapkan panic buying atau membeli terlalu banyak saat PPKM, padahal ternyata itu bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi karantina.

Memang penting memiliki makanan untuk berapapun lamanya Anda berada di rumah.

Baca Juga: Hot News! Paula Verhoeven Histeris, Kuku-kuku Jari Kiano Nyaris Copot hingga Alami Hal Mengejutkan Ini, Terungkap Fakta yang Tak Disangka-sangka

Namun di sisi lain Anda tidak bisa menyimpan terlalu banyak kebutuhan yang dibutuhkan publik.

Ternyata ada pendekatan lebih baik untuk membuat stok bahan makanan Anda terisi tanpa harus membuang uang.

Dilansir Intisari-online dari rd.com beginilah beberapa caranya:

Menuliskan kebutuhan makanan untuk 1-2 minggu ke depan

Pertimbangkan apa yang anggota rumah Anda makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam selama waktu PPKM, termasuk makan besar, makanan sampingan, minuman dan makanan penutup.

Snack dan cemilan jangan dilupakan karena bisa meringankan beban stress, serta makanan-makanan yang dapat membantu seseorang dengan gejala flu contohnya kaldu, teh herbal, dan minuman elektrolit.

Baca Juga: PPKM Bikin Usahanya Gulung Tikar, Pedangdut Cantik Ini Menjerit hingga Terpaksa Jual Rumahnya Agar Bisa Bertahan Hidup

Beradaptasi dengan bahan

Saat gempa bumi, air, bahan bakar dan listrik dapat terganggu sehingga Anda perlu memiliki alternatif cara memasak yang lain serta pasokan air darurat.

Dalam keadaan wabah penyakit, bahan-bahan itu tidak terganggu tp mungkin Anda tidak punya akses untuk makanan yang langsung tersedia sehingga Anda perlu memasak.

Baca Juga: Selama Ini Diam, Inilah Sosok Raiden Soedjono yang Gugat Cerai Tyas Mirasih Setelah 4 Tahun Dinikahi, Ternyata Bukan Seorang Pengusaha, Ini Pekerjaan Aslinya

Belanja dan menyimpan belanjaan

Setelah daftar belanjaan siap, belanjalah dengan kupon dan cari diskonan untuk mengurangi biaya tambahan.

Gunakan tempat penyimpanan di rumah di mana tempatnya tidak akan Anda lupakan.

Pakai dan isi ulang

Setiap sekali seminggu, buatlah makanan menggunakan bahan yang sudah Anda simpan.

Hal ini dimulai dari bahan-bahan yang sudah akan kadaluarsa.

Kemudian ganti bahan yang sudah Anda gunakan.

Dengan cara itu, Anda bisa merotasi bahan makanan 2 minggu Anda untuk 42 jenis makanan dalam kurang lebih setahun.

Baca Juga: Nyawa Artis Kondang Ini Terenggut Akibat Diabetes, Makanan Favorit dan Disukai Banyak Orang Ini Bisa Jadi Pemicu Utamanya

Gunakan untuk kebutuhan lain

Perlu juga pendekatan ini dilakukan untuk kebutuhan lain termasuk sabun cuci tangan, tisu wajah, kertas toilet, popok, makanan dan wadah kotoran kucing, pembersih permukaan rumah, perlengkapan mencuci dan deterjen peralatan makan serta suplai kebersihan.

Perkirakan berapa banyak yang dipakai rumah Anda tiap minggu dan kemudian simpan setidaknya kebutuhan 2 minggu.

Anda juga perlu melakukan ini untuk obat-obat umum di rumah terutama untuk obat tanpa resep.

Contohnya pereda nyeri, batuk dan obat flu serta vitamin.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online