Find Us On Social Media :

Polemik Kasus Covid-19 Indonesia, PB IDI Minta Pemerintah Tidak Lalaikan Kesembuhan Pasien di Tengah Fokusnya Genjot Vaksinasi

Plasma Konvalesen bagi pasien Covid-19.

Gridhot.ID - Pemerintah kini sedang menggenjot program vaksinasi covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia.

Hal ini merupakan salah satu program untuk menurunkan jumlah kasus covid-19 di Indonesia.

Namun, belakangan hal ini justru menuai kritikan.

Baca Juga: Rumahnya Tiba-tiba Disantroni Taliban Sambil Dicecar Pertanyaan, WNI yang Tinggal di Afghanistan Ini Ceritakan Ngerinya Kondisi Negara Tersebut Saat Ini

Dilansir dari Kompas.com, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah tidak hanya menggenjot angka vaksinasi Covid-19, tetapi juga memperhatikan aspek kuratif, yakni upaya penyembuhan pasien Covid-19.

Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan, pemerintah harus menekan angka kematian akibat Covid-19 karena jumlahnya masih terbilang tinggi dalam beberapa waktu terakhir, yakni 1.000 kasus kematian Covid-19 per hari.

"Betul mengejar vaksin, tapi kuratifnya jangan diabaikan karena (angka) kematiannya tinggi sekali, masih di atas 1.000. Jadi kementerian yang terkait adalah harus melalukan upaya untuk menekan angka kematian tadi," kata Slamet dalam diskusi yang ditayangkan akun YouTube MNC Trijaya, Sabtu (21/8/2021).

Slamet mengatakan, vaksinasi hanyalah salah satu strategi dalam penanganan pandemi Covid-19, yakni upaya preventif untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Baca Juga: Bela Mantan Istri yang Dinikahi Alvin Faiz, Sikap Zikri Daulay Disorot Atta Halilintar: Kayak Ada yang Dipendam

Selain preventif, perlu upaya promotif, yakni sosialisasi kepada masyarakat untuk mengubah perilaku mereka dan upaya kuratif untuk mencegah orang sakit meninggal dunia.

"Caranya bagaimana? Ya tadi, SDM-nya harus cukup, logistik kesehatan, obat, oksigen, alkes itu harus cukup. Yang ketiga, bed-nya juga harus cukup. Yang keempat, pembiayaannya juga harus cukup," kata Slamet.

Ia pun mengingatkan, output atau keluaran penanganan pandemi Covid-19 yang sebenarnya adalah menurunnya angka kematian.

Baca Juga: Pacaran Beda Agama, Aktris Ini Diisukan Mualaf, Calon Suaminya Pengusaha Muda, Kini Punya Omzet Miliaran Setelah Dulu Tolak Tawaran di Jerman

"Mau seluruh Indonesia terinfeksi kalau cuma pilek-pilek saja, jadi masalah enggak, tidak akan jadi masalah, tetapi kalau dia sakit, meninggal, itu baru jadi masalah," kata dia.

Oleh karena itu, ia pun mendorong pemerintah untuk tetap menaruh perhatian pada upaya-upaya kuratif dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di samping menggencarkan vaksinasi.

"Ayo kita kejar vaksin, ayo kita cegah kematian. Jangan ayo kejar vaksin, kematian biarin ajalah, datanya masih di atas 1.000," ujar Slamet.(*)

Baca Juga: Jadi Buruan Polisi, Pelaku Fetish Mukena Pakai Cara Endorse Abal-abal untuk Dapatkan Foto-foto Wanita Incarannya, Tiba-tiba Muncul Buat Video Ini