Find Us On Social Media :

Amerika Serikat Ketar-ketir Kemenangan Taliban Bisa Bangkitkan ISIS, Ini Ketakutan Negeri Paman Sam Setelah Afghanistan Jatuh

Pemberontak Taliban menyerahkan diri ke Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan di pangkalan operasi depan di Puza-i-Eshan pada 23 April 2010. Pembelotan mereka terjadi di tengah-tengah Operasi Taohid II, dan operasi yang dipimpin Afghanistan.

Alasannya ada kekhawatiran tentang potensi serangan oleh cabang kelompok Negara Islam (ISIS) di Afghanistan.

Peringatan keamanan pada hari Sabtu mengatakan kepada warga AS untuk menjauh karena kemungkinan ancaman keamanan di luar gerbang.

Sehingga pejabat pertahanan AS mengatakan mereka memantau perkembangan dan mencari rute alternatif.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang potensi ancaman serangan ISIS, dan kelompok tersebut tidak secara terbuka mengancam akan melakukan serangan di Kabul.

Nasihat AS pada hari Sabtu datang di tengah kekacauan yang terus berlanjut di luar bandara dan laporan tentang orang-orang yang dihancurkan ketika ribuan orang berusaha melarikan diri dari Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.

Kelompok militan menyapu seluruh negeri dan merebut ibu kota, Kabul, seminggu yang lalu.

Kerumunan orang berkumpul setiap hari, berharap diizinkan untuk terbang.

Baca Juga: Potong Pita Sambil Gendong Bayi Bareng Puput Nastiti, Foto Lawas Veronica Tan Ini Bikin Gagal Fokus, Begini Penampilan Janda Ahok yang Disebut-sebut Mirip Gadis

Khususnya mereka yang bekerja dengan AS dan sekutunya, serta orang-orang yang telah berkampanye tentang isu-isu seperti hak asasi manusia.

Mereka takut akan menghadapi pembalasan di tangan Taliban jika mereka tidak dapat pergi.

Apa sebenarnya yang terjadi di gerbang bandara pada hari Sabtu masih belum jelas.

Namun, kepala koresponden Sky News Stuart Ramsay mengatakan bahwa terjadi pertempuran di sana.

Sehingga tentara Inggris pun menarik mereka yang berada dalam bahaya dari kerumunan.

Bahkan kejadian itu menggambarkannya sebagai "hari terburuk sejauh ini", dan mengatakan mereka percaya banyak orang telah meninggal di tempat kejadian.

Dalam briefing pada hari Sabtu, Departemen Pertahanan AS mengatakan 17.000 orang telah diterbangkan keluar dari bandara, termasuk sekitar 2.500 warga AS.

Baca Juga: Diutus Presiden Langsung, Mantan Pengawal Jokowi Kini Resmi Jadi Pangdam III Siliwangi, Begini Riwayat Karir Mayjen Agus Subiyanto yang Luar Biasa