Find Us On Social Media :

Awan Hitam Kemenangan Taliban, Pejabat Amerika Serikat Cium Kebangkitan ISIS yang Diduga Bakal Serang Bandara Kabul, Strategi Ini Dibuat untuk Jaga-jaga

Bandara Kabul dipenuhi orang orang yang ingin menyelamatkan diri.

Gridhot.ID - Amerika Serikat memang terus memonitor kondisi Afghanistan dengan teliti.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, kemenangan Taliban yang menggulingkan pemerintahan Afghanistan membuat Amerika Serikat mencium adanya kebangkitan dari ISIS.

Bahkan para pejabat mulai mengatur strategi cadangan untuk evakuasi.

Baca Juga: Hot News! Akur Gara-gara Lidi-lidian, Glenca Chysara Akui Sempat Terintimidasi Amanda Manopo Karena Hal Ini

Dikutip Gridhot dari Kontan, pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa militer AS sedang mencari cara alternatif untuk membawa warga Amerika, Afghanistan, dan negara ketiga dengan selamat ke bandara di Kabul menyusul ancaman dari Negara Islam (ISIS), menurut laporan dari NBC News.

Dua pejabat pertahanan mengatakan kepada NBC News bahwa mereka melacak ancaman spesifik dari ISIS terhadap bandara Kabul dan mereka yang mencoba untuk sampai ke bandara.

Dengan itu, cara alternatif sedang dikembangkan untuk membawa orang ke zona evakuasi, jelas para pejabat.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19 yang Hampi Merenggut Nyawanya, Deddy Corbuzier Beri Hadiah Mobil dan Sekoper Uang untuk Dokter yang Abdikan Dirinya untuk Orang Tak Mampu

“Kami sedang menjalankan jalur alternatif,” kata seorang pejabat pertahanan kepada NBC News seperti dilansir CNBC, Minggu (22/8).

Ini termasuk mengumpulkan kelompok orang yang lebih kecil di lokasi tertentu dan kemudian memindahkan mereka ke bandara secara berkala.

Tujuannya adalah untuk membawa mereka ke sana dengan aman dan membuatnya lebih mudah untuk melewati gerbang dengan cepat dengan kelompok orang yang lebih kecil.

Baca Juga: Tunjuk Pengacara Laporkan Akun Gundik Empang, Ayu Ting Ting Nangis-nangis Bongkar Kejahatan Kartika Damayanti Pada Dirinya dan Bilqis

Ancaman dari ISIS datang ketika Presiden Joe Biden dan pemerintahannya menghadapi kritik tentang bagaimana mereka menangani evakuasi keseluruhan dari Afghanistan.

Penarikan itu, yang diumumkan oleh Biden awal tahun ini, telah diliputi oleh berbagai kontroversi, termasuk orang-orang yang mengerumuni bandara dan membuatnya hampir tidak mungkin untuk mendapatkan bahkan beberapa orang dengan dokumentasi yang tepat ke luar negeri.

Kedutaan Besar AS di Afghanistan pada hari Sabtu memperingatkan warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara "karena potensi ancaman keamanan di luar gerbang di bandara Kabul."

Baca Juga: Barang Haram yang Diduga Ada di Bawah Kasurnya Jadi Sorotan, Kondisi Alvin Faiz Dibongkar Pengacara Ibu Keduanya, Dimana Suami Henny Rahman?

Seorang pejabat Gedung Putih memberi tahu pers pada hari Sabtu, bahwa, dalam 24 jam terakhir, enam C-17 militer AS dan 32 charter berangkat dari Kabul.

Jumlah penumpang untuk 38 penerbangan tersebut sekitar 3.800 orang. Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa sejak 14 Agustus AS telah mengevakuasi sekitar 17.000 orang.

Seorang pejabat Gedung Putih juga memberi tahu pers bahwa Biden bertemu dengan penasihat keamanan nasionalnya Sabtu pagi.

Baca Juga: Panggil Geng WC Umum, Kiki The Potters Tuding Nikita Mirzani Punya Bekingan Petinggi

Pembicaraan tersebut berfokus pada situasi keamanan saat ini dan operasi kontra-terorisme di Afghanistan, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan ISIS. Evakuasi skala besar juga dibahas, kata Gedung Putih.

(*)