Find Us On Social Media :

Mantan Bandar Narkoba Ini Mendadak Viral, Ini Dia Sosok Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara yang Salah Sebut Menko Marves Jadi Menteri Penjahit

Bupati Banjarnegara tak tahan liat jalanan mulus

GridHot.ID - Sosok Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, belakangan tengah menjadi sorotan.

Melansir Tribunnewswiki, viral ucapan Bupati Banjarnegara yang menyebut Menko Luhut dengan “Menteri Penjahit” di media sosial dalam sebuah video berdurasi 1 menit 26 detik.

Video tersebut direkam saat sesi wawancara di sebuah acara.

Dilansir dari TribunJabar, potongan video Budhi salah memanggil nama Luhut pun viral di media sosial.

"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat."

"Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu," ujar pria yang akrab disapa Wing Chin ini, dikutip dari Kompas.com.

Saat orang di sekitarnya mencoba membenarkannya, dengan mengatakan nama asli Luhut, Budhi masih kekeh memanggil Penjahit.

"Ya Pak Penjahit kan," sambungnya.

Terkait hal itu, Budhi pun menyampaikan permintaan maafnya.

 Baca Juga: Dulu Viral Gara-gara Jadi Biang Gosip di Film Tilik, Terungkap Kabar Tak Terduga Siti Fauziah Si Pemeran Bu Tejo, Ada Apa?

Ia mengaku tak ada maksud untuk menghina Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim ini.

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali."

"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," tuturnya, Senin (23/8/2021).

 

"Mohon maaf karena tidak hapal jadi disingkat yang mudah."

"Tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," tambahnya.

Profil Budhi Sarwono

Mengutip situs resmi Kabupaten Banjarnegara, Budhi Sarwono lahir di Banjarnegara pada 27 November 1962.

Dilansir TribunJateng, Budhi sukses terpilih menjadi bupati Banjarnegara periode 2017-2022 setelah mengalahkan dua pesaingnya, Wahyu Kristianto-Saeful Muzad dan Hadi Supeno-Nur Heni Widiyanti.

Kala itu, Budhi dan pasangannya, Syamsuddin, meraih suara sebanyak 285.117.

Dikutip dari Kompas.com, Budhi merupakan keturunan Tionghoa yang memiliki nama Kho Wing Chin/Wing Tjien.

 Baca Juga: Videonya Lempar Bendera Merah Putih ke Tanah Viral di Media Sosial, Olivis Jansen Kini Terancam Masuk Bui, Ini Sosok yang Melaporkannya ke Polisi

Ia menjadi mualaf pada 1998 setelah sempat mengalami mati suri akibat overdosis.

Sebelum menjadi mualaf, Budhi dikenal sebagai pemakai sekaligus bandar narkoba di Purwokerto.

"Kalau ditahan polisi suatu saat bisa kembali pulang, tapi ketika yang menahan malaikat, saya bisa apa."

"Saya bersyukur mendapat kesempatan kedua," kata Budhi dalam bukunya yang berjudul Saya Mau Jadi Muslim, Enak Jadi Kulinya Allah, Upahnya Gede.

Pria lulusan SMA ini pernah menjadi Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara.

Ia juga pernah tergabung dalam beberapa organisasi.

Budhi tercatat pernah menjadi Ketua Umum AABI, Dewan Penasihat GAPENSI Banjarnegara, dan Ketua DPP PITI Indonesia.

Pernah Protes soal Gaji Kepala Daerah

Pada 2019 lalu, Budhi Sarwono sempat membuat geger media sosial setelah mengunggah slip gajinya di akun Instagram @kabupatenbanjarnegara pada Rabu (2/10/2019).

Dalam unggahan tersebut, tertulis jumlah gaji bersih Budhi sebesar Rp6.114.100.

Karena dipotong untuk biaya zakat senilai Rp152.900, Budhi menerima Rp5.961.200.

 Baca Juga: 'Kepak Sayap Empon-Empon', Kreatifitas Tanpa Batas Pedagang Angkringan di Tengah Perpanjangan PPKM

Mengutip Kompas.com, Budhi menilai gaji yang ia terima sebagai kepala daerah terlalu kecil.

"Kalau saya harus keliling 20 kecamatan gimana. Kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kasihan, ada 35 kabupaten/kota," kata Budhi, Kamis (3/10/2019).

"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," lanjutnya.

Karena itu, ia berharap agar pemerintah lebih memperhatikan gaji kepala daerah.

Kendati demikian, Budhi mengaku tak mempermasalahkan jika pemerintah tak ada anggaran untuk meningkatkan gaji para kepala daerah.

"Kalau memang negara ada (anggaran), memperhatikan bupati dan bupati alhamdulillah. Kalau enggak ada juga enggak apa-apa kok," tandasnya.

Tidur di Aspal

Setelah membuat geger media sosial karena mengunggah slip gajinya, Budhi Sarwono kembali menjadi sorotan setelah 'pamer' foto dirinya tidur di aspal mengenakan seragam ASN.

Dikutip dari Kompas.com, foto itu juga diunggah di akun Instagram @kabupatenbanjarnegara pada Kamis (24/10/2019).

Budhi mengaku, foto itu diambil sebagai ekspresi bahagia karena melihat jalan mulus.

 Baca Juga: Nada Suaranya Merendah, Viral Video Alvin Faiz Ngaku Menyesal dan Minta Maaf di Hadapan Ulama, Mantan Larissa Chou Singgung Soal Taubat

Diketahui, foto tersebut diambil saat ia melakukan pengecekan jalan di Desa Petir, Kecamatan Purwanegara, khususnya Dusun Kayubima, Krinjing, dan Sranti, bersama Kepala Dinas PUPR Banjarnegara serta staf humas, Satpol PP dan Kodim.

"Itu spontan, sebagai ekspresi kegembiraan saya melihat jalan yang mulus," ujarnya, Senin (28/10/2019).

"Saat berguling di jalan itu saya bersyukur, berharap dan berdoa."

"Saya ingin Desa Petir dan seterusnya segera menikmati jalan bagus seperti ini."

"Ini memotivasi saya untuk segera mewujudkan pembangunan jalan Desa Petir," imbuhnya.

Rumah Pribadinya Pernah Didatangi KPK

Pada Agustus lalu, rumah pribadi Budhi Sarwono didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Usut punya usut, KPK tengah menggeledah PT Bumireho Banjarnegara yang kantornya berada satu kompleks dengan rumah pribadi Budhi.

Saat itu, Budhi enggan memberikan tanggapan terkait penggeledahan kantor PT Bumirejo Banjarnegara.

“Nanti saja pada saatnya saya akan bicara," ujarnya di rumah dinasnya, Senin (9/8/2021) petang, dilansir Kompas.com.

Diketahui, kala itu KPK juga menggeledah kantor Dinas PUPR Kabupaten Banjarnegara.

KPK tengah mengusut dugaan korupsi proyek pengadaan penerimaan gratifikasi pada Dinas PUPR Banjarnegara tahun 2017-2018.

 Baca Juga: Viral Video Transaksi Voucer Wifi Segiga Pakai 1 Gram Emas di Pedalaman Papua, Berikut Fakta dari si Perekam hingga Tanggapan Pihak Bank Indonesia

(*)