Sebut Tiongkok Main Intimidasi Paksa Klaim Laut China Selatan, Kamala Harris Bongkar Tujuan Amerika Serikat Ikut Cari Kekuatan di Asia Tenggara

Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:42
tangkap layar Global Times

Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021).

Gridhot.ID - China memang sudah sangat terkenal akan aksinya di Laut China Selatan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, beberapa tahun lalu China seringkali aktif menunjukkan kekuasaannya di wilayah tersebut.

Amerika Serikat tentu saja melihat aksi ini sebagai ancaman.

Baca Juga: Penyakit Bipolarnya Diomongin Orang Saat Dirinya Pilih Menjanda, Marshanda Bongkar Soal Perceraiannya dengan Ben Kasyafani, Ternyata Bukan Karena Hal Ini

Dikutip Gridhot dari Kontan, berkunjung ke Singapura pada hari Selasa (24/8), Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyebut China selalu memberi tekanan dan intimidasi di Laut China Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Harris juga berjanji untuk mewujudkan kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka sesuai dengan impian AS selama beberapa tahun terakhir.

"Kami tahu bahwa China selalu memaksa, mengintimidasi, dan mengklaim sebagian besar Laut China Selatan. Klaim yang melanggar hukum ini telah ditolak oleh keputusan pengadilan arbitrase 2016," ungkap Harris dalam pidatonya di Singapura, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Rekaman Suara Bocor, Arya Saloka Diiming-imingi Kenaikan Honor Fantastis Demi Mau Perpanjang Episode Ikatan Cinta, Apa Jawaban Mas Al?

Sampai saat ini China masih menolak keputusan Klaim yang melanggar hukum ini telah ditolak oleh keputusan pengadilan arbitrase 2016 dan mempertahankan klaim atas sebagian besar perairan Laut China Selatan melalui Sembilan Garis Putus-putus yang dibuatnya.

Garis-garis khayal tersebut turut menyinggung wilayah Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

China bahkan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan kaya akan ikan.

Baca Juga: Mondar-mandir Ganggu Amanda Manopo, Glenca Chysara Malah Dibuat Tersinggung hingga Sebut Kurang Ajar, Kalimat Terakhir Pemeran Andin ke Elsa Jadi Sorotan

Lebih lanjut, tindakan China dinilai akan terus merusak tatanan yang berbasis hukum internasional dan mengancam kedaulatan banyak negara di kawasan tersebut.

Di Singapura, Harris bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob. Kunjungan kali ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan Singapura yang cukup berpengaruh di Asia Tenggara.

Tujuan akhirnya cukup jelas, untuk melawan pengaruh ekonomi dan keamanan China yang semakin berkembang.

Baca Juga: Punya Senjata Rampasan dari TNI, Inilah Pimpinan KKB Tendius Gwijangge, Buka Kekuasaan di Yahukimo Setelah Pisah dari Lekagak Telenggen

Setelah ini Harris juga akan berkunjung ke Vietnam.

"Kemitraan kami di Singapura, di Asia Tenggara dan di seluruh Indo Pasifik adalah prioritas utama bagi Amerika Serikat. Kawasan ini sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran negara kami," kata Harris.

Tugas lain yang diemban Harris dalam rangkaian kunjungan ini adalah untuk meyakinkan para pemimpin di kawasan tersebut bahwa dukungan AS untuk negara-negara Asia Tenggara sangatlah tegas.

Baca Juga: Penyidik KPK Dipotong Gajinya Gara-gara Bully Saksi Kasus Bansos Covid-19, Juliari Batubara Dapat Keringanan Setelah Dicaci Masyarakat, ICW Cium Kejanggalan

Harris juga mengatakan bahwa AS telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah pertemuan kelompok perdagangan Asia-Pasifik APEC pada tahun 2023, yang meliputi AS, China dan Jepang.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan