Gridhot.ID - Sedang heboh terkait permasalahan vaksin covid-19 dosis ketiga atau sebagai booster.
Dikutip Gridhot dari Kontan, beberapa pejabat mengakui sendiri telah mendapatkan vaksin covid-19 dosis ketiga akhir-akhir ini.
Padahal diketahui vaksin booster seharusnya masih diprioritaskan hanya untuk tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan menangani pasien secara langsung.
Hal ini terungkap saat Presiden Jokowi melakukan perbincangan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, Gubernur Kalimantan Timur Irsan Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Beberapa pejabat dilaporkan menerima vaksin Moderna dan adapula yang mendapatkan vaksin Nusantara hasil 'racikan' dokter Terawan.
"Gak ngajak-ngajak kita ya," kelakar Jokowi saat mendengar hal tersebut dalam percakapan yang sempat ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/8).
Meski nama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sempat tersenggol, nyatanya sang Panglima menegaskan tidak mendapatkan vaksin booster sama sekali.
Dikutip Gridhot dari Anadolu Agency, Kolonel Kes Mukti Arja Berlian selaku Kepala RSAU dr Esnawan Antariksa mengatakan kalau Panglima tidak menggunakan vaksin sebagai booster di tubuhnya.
Panglima disebutkan menggunakan secretome stem cell atau mesenchymal secretome stem cell dari stem cell tali pusat manusia.
Kandungan tersebut digunakan di tubuh Panglima sebagai pembantu vaksin Sinovac yang sudah ada sebelumnya di tubuhnya.
Panglima TNI mendapatkan booster tersebut di RSAU dr Esnawan Antariksa.
Kolonel Kes Mukti Arja Berlian yang juga sebagai dokter pribadi Panglima TNI mengatakan booster Molekul anti inflamasi atau radang tersebut selain memiliki peran dalam meredakan inflamasi atau badai sitokin yang sering terjadi akibat infeksi termasuk badai sitokin akibat infeksi Covid-19.
Bisa dibilang booster yang diterima Panglima TNI akan memperkuat tubuh dan juga vaksin Sinovac yang sudah ada di dalam hingga akhirnya tidak mudah terpapar covid-19.
(*)