Find Us On Social Media :

Ambil Kesempatan dalam Kesempitan, Kelompok Radikal Ini Mulai Manfaatkan Kemenangan Taliban Usir Pasukan Amerika dari Afghanistan, Tawarkan Permintaan Ini

Kelompok terorisme, Al-Qaeda.

Gridhot.ID - Kemenangan Taliban menduduki Afganistan kini tersebar ke seluruh dunia.

Taliban pun mendadak menjadi pusat sorotan global.

Tak hanya itu, Taliban ternyata mulai didekati negara-negara dan kelompok yang ingin menyatakan kerjasama.

Baca Juga: Putus dari Nicholas Sean yang Kini Dituduh Lakukan Penganiayaan, Elisa Jonathan Justru Sedang Senang-senang, Terpantau Sudah Punya Pacar Baru, Ini Sosoknya

Dilansir dari Intisari-Online.com, pasca Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapat kritik tajam.

Sebab ternyata sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Presiden Biden mengatakan bahwa Al-Qaeda telah "pergi" dari Afghanistan.

Artinya jika pasukan AS meninggalkan Afghanistan, maka tidak ada masalah.

Tapi klaim Presiden Biden dibantah oleh anak buahnya sendiri, Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Baca Juga: 1000 Masjid Bakal Dibangunnya, Wanita Ini Benar-benar Bukan Orang Sembarangan, Besama Sang Ayah Kelola Warung yang Sediakan Makanan Gratis untuk Kaum Dhuafa

Blinken mengakui dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa “sisa-sisa” Al-Qaeda masih ada di negara Asia Tengah itu.

Dan setelah pasukan AS resmi meninggalkan Afghanistan, kelompok teroris terlarang Al-Qaeda menampakkan diri.

Pada hari Selasa (31/8/2021), Al-Qaeda merilis pernyataan dua halaman dalam bahasa Inggris dan Arab.

Dalam pernyataan itu, kelompok ini memuji kemenangan bersejarah Taliban di Afghanistan.

Baca Juga: Bisnisnya Menggurita di Jepang, Pabrik Uang Reino Barack Dipamerkan Syahrini, Produknya Ini Laris Manis Hingga Jadi Brand Nomor 1

“… Sama seperti Anda telah membebaskan Afghanistan dari pendudukan Amerika, membebaskan Palestina dari pendudukan Zionis dan Maghreb Islam dari pendudukan Perancis… Bebaskan Levant, Somalia, Yaman, Kashmir dan seluruh tanah Islam dari cengkeraman musuh Islam”, bunyi pernyataan itu.

Pernyataan Al-Qaeda dirilis oleh SITE Intelligence Group, sebuah aktivitas online non-profit AS yang melacak pakaian teroris.

Sejak itu telah dilaporkan oleh beberapa media, termasuk Long War Journal dan harian India The Hindustan Times.

Dari pernyataan itu, disebutnya nama Lembah Kashmir langsung menjadi pembicaraan.

Baca Juga: Utang-utangnya Terbongkar Setelah Ditagih Rachel Vennya, Medina Zein Tuding Mantan Istri Okin Kurang Bertika Hingga Ungkap Hal Ini

Sebab sepertinya Al-Qaeda berniat mengusir kelompok non-Islam dari tanah Islam.

Dilansir dari sputniknews.com pada Jumat (3/9/2021), Al-Qaeda meramalkan bahwa perginya AS dari Afghanistan menandai awal dari akhir era gelap hegemoni barat dan pendudukan militer atas tanah Islam.

“Dengan pertolongan Allah, kemenangan bersejarah akan membuka jalan bagi massa Muslim untuk mencapai pembebasan dari kekuasaan tiran yang lalim yang telah dipaksakan oleh Barat di dunia Islam,” katanya.

Baca Juga: Sosok Wanita Mualaf yang Dipersunting Rhoma Irama 37 Tahun Lalu, Tetap Setia Mendampingi Sang Raja Dangdut Meski Bolak-balik Dipoligami, Ini Potretnya

Tak hanya di Afghanistan, Al-Qaeda juga juga menawarkan kesempatan bagi orang di Eropa dan Asia Timur untuk melepaskan diri dari belenggu hegemoni Amerika.

Organisasi itu juga menyerukan kepada rakyat Afghanistan untuk bersatu di sekitar kepemimpinan yang diberkati dari Taliban.

Seruan Al-Qaeda muncul di tengah seruan pemerintah asing untuk membentuk perwakilan pemerintah yang berbagai etnis di negara Asia Tengah.

Untuk Lembah Kashmir, jika sampai Taliban atau Al-Qaeda berani menginjakkan kakinya di sana, maka mereka terancam berperang dengan India.

Baca Juga: 'Melow Banget', Sambangi Rumah Syahrini, Penyanyi Kondang Ini Berlinang Air Mata Saat Bertemu Mertua Reino Barack, Kenapa?

Lembah Kashmir terletak di utara India, dalam negeri Jammu dan Kashmir.

Lembah ini memisahkan Pegunungan Pir Panjal dari Himalaya. Lembah ini dialiri oleh Sungai Indus dan cabangnya.

Hasilnya terbentuk danau dan rawa yang indah.

Walau begitu, Lembah Kashmir pernah terlibat dengan pemberontakan bersenjata sejak 1989.

Taliban sendiri diketahui belum menjawab pernyataan Al-Qaeda.

Sebab, sesuai dengan ketentuan "Kesepakatan Damai Doha" Februari 2020, yang mengatur  penarikan pasukan AS dan sekutu dari negara itu, Taliban telah berkomitmen untuk tidak membiarkan tanah Afghanistan digunakan oleh Al-Qaeda atau teror lainnya.(*)

 

Baca Juga: Andin Tidak Setuju Nino Bertemu Reyna, Bu Karina Lakukan Ini, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 3 September 2021