Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini masih diselimuti misteri.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, diketahui sebelumnya Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan meninggal dunia dalam sebuah mobil yang terparkir di rumahnya.
Menurut polisi, pelaku yang diduga lebih dari satu orang cukup rapi dalam melakukan aksinya.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, pPolisi sampai mengerahkan anjing pelacak untuk mendapatkan titik terang kasus pembunuhan tersebut.
Hasilnya, polisi mendapatkan bukti baru di lokasi kejadian.
Meski aksi pelaku terbilang rapi, namun menurut Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, tidak ada kejahatan yang sempurna.
Karenanya, Adrianus Meliala pun membeberkan satu kelemahan yang diduga dimiliki oleh pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Kelemahan tersebut bisa jadi petunjuk penting dalam mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan ibu dan anak itu.
Sebelumnya diwartakan, jasad Tuti dan Amalia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bagasi mobil Alphard miliknya di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Penemuan itu terjadi pada 18 Agustus 2021.
14 hari berlalu, pihak kepolisian pun mengurai perkembangan terbaru kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago mengurai fakta terbaru perihal TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.
Diakui polisi, kondisi TKP sangat rapi.
"Kita sangat membutuhkan waktu (untuk mengungkap). Karena di TKP sendiri, kita akui bahwa itu memang sangat rapi, kejadian itu sangat rapi. Kita mencari pembuktian itu bukan di TKP saja, tapi kita menarik mundur perkiraan waktu berdasarkan kematian kedua korban tersebut," akui Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TV One, Kamis (2/9/2021).
Turut menyoroti kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, Adrianus Meliala mengurai analisanya.
Dilansir dari Kompas TV, Kriminolog UI itu menyebut gelagat pelaku yang seolah lihai memainkan kejahatannya di rumah korban.
Sebab menurut Adrianus, pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia punya banyak waktu untuk membersihkan jejak kejahatannya.
"Pembunuh memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan pembersihan di TKP sebelum kemudian lari," ujar Adrianus Meliala dikutip pada Jumat (3/9/2021).
Lebih lanjut, Adrianus pun menganalisa gerak-gerik pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Diungkap Adrianus, pelaku diduga sempat membersihkan banyak jejak pembunuhan di TKP yang melibatkan dirinya.
"2 korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing. Kemudian dibawa ke mobil, lalu kemudian pelaku sempat mencuci baju dalam rangka membilas darah yang melekat,"
"Bisa diduga pelaku juga membersihkan berbagai hal-hal yang kemungkinan terkait dengan dirinya," kata Adrianus Meliala.
Meski seolah tampak lihai, pelaku diyakini Adrianus Meliala pasti punya kelemahan.
"Tapi saya yakin, tidak ada kejahatan yang sempurna. Akan ada saja link yang tertinggal. Kemudian polisi dapat mengeksplorasi," ujar Adrianus Meliala yakin.
Kelemahan yang diduga dimiliki pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia itu menurut Adrianus adalah tidak bisa menghapus jejak digital.
Hal tersebut bisa jadi petunjuk penting untuk pihak kepolisian guna mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Salah satu yang diperkirakan tidak mungkin bisa diganti, dihapus begitu saja oleh pelaku adalah jejak digital," tegas Adrianus Meliala.
(*)