Lewat Jalur Tikus, Ratusan Warga Timor Leste Tiba-tiba Nekat Masuk ke Indonesia, Padahal Dulu Mati-matian Perang untuk Merdeka, Ada Apa?

Minggu, 05 September 2021 | 16:42
Straitstimes.com

Warga Timor Leste

Gridhot.ID-Timor Leste yang dulunya bernama Timor Timur pernah menjadi bagian dari Indonesia.

Namun, provinsi ke-27 itu resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 atau pasca refrendum.

Mengutip Tribunnews.com,negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 19 tahun.

Baca Juga: Penyebab Pengangguran di Timor Leste Terungkap, Ekonomi Bumi Lorosae Ternyata Dikuasai China, Pantas Penduduk Asli Kesulitan Cari Kerja

Adapun untuk mencapai kemerdekaan kala itu, terjadi pertumpahan darah di sana.

Kini hampir dua dekade berlalu, mendadak ratusan wargaTimor Leste justru masuk ke Indonesia. Apa apa?

Melansir Intisari Online dariKompas.com pada Jumat (3/9/2021),ratusan warga Timor Leste dilaporkan masuk Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Mereka masuk ke Indonesia melewati "jalur tikus" di sepanjang perbatasan Belu-Timor Leste sering digunakan untuk aktivitas ilegal.

Baca Juga: Berurai Air Mata di Depan Tentara Australia, Warga Timor Leste Ungkap Hal Mengejutkan: Lebih Baik Mati di Tempat Lain Ketimbang Hidup di Negara Sendiri

Siprianus Berek (45) tokoh pemuda Atambua mengatakan "jalur tikus" sering digunakan untuk berbagai kegiatan.

Seperti menyeludupan barang-barang antar negaramulai dari sepeda motor, sapi, minyak tanah, bensin, hingga barang elektronik.

Akan tetapi kiniaktivitas ilegal itu kini tidak seramai dulu.

Berek menyampaikanramainya jalur tikus tersebut dipicu karena warga antar kedua negara yang masih berkerabat.

Baca Juga: Ekonomi 'Jalan di Tempat' Sejak Pisah dari Indonesia, Biaya Hidup di Timor Leste Ternyata Lebih Tinggi dari Jakarta, Berikut Rinciannya

Banyak warga Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara memiliki adat, budaya dan tradisi yang sama dengan warga Timor Leste.

Contoh warga Timor Leste bernama Agustinho da Cruz (27), masuk ke Malaka secara ilegal.

Sebab ia memiliki istri warga Malaka dan telah memiliki seorang anak.

"Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya," kata Berek.

Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?

Dokumen Imigrasi Atambua
Dokumen Imigrasi Atambua

Ratusan warga Timor Leste saat dideportasi

Baca Juga: Terlanjur Gelontorkan Rp 146 Triliun untuk Pembangunan, Proyek Timor Leste Ini Justru Jadi 'Senjata Makan Tuan', Bumi Lorosae Rugi Besar

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhiaswanto di Kupang, Rabu (11/8/2021), mengatakan mereka datang untuk kepentingan pengukuhan menjadi anggota perguruan silat.

Sebab pemerintah Timor Leste tidak mengizinkan kegiatan bela diri pencak silat dan sejenisnya.

Alhasil anak-anak muda itu datangke Persaudaraan Setia Hati Terate di Atambu.

Padahal jarak Atambua-Dili sejauh 60 kilometer atau 5 km dari perbatasan Motaain-Batugade.

Baca Juga: Sesumbar Punya Dana Abadi Senilai Ratusan Triliun di AS, Timor Leste Justru Bakal Jadi Negara Mati 10 Tahun Mendatang, Ternyata Hal Ini Pemicunya

Akan tetapi mereka kemudian menetap di Atamabua tanpa dokumen keimgrasian.

"Saat diperiksa, mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian,"katanya.

Karena mereka masuk secara ilegal sehingga harus dideportasi.

Sebab menurutDandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro, negara Indonesiabelum menyiapkan wadah resmi bagi mereka.

Pada akhirnya,sebanyak 705 warga negara asing Timor Leste dideportasi melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur selama bulan Agustus 2021 ini.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Tribunnews.com, Intisari Online