Find Us On Social Media :

Malah Nantang, Amerika Serikat Ngaku Siap Lakukan Tindakan Jika Korea Utara Nekat Luncurkan Rudal Balistik, Perang Dunia Terjadi Lagi?

(Ilustrasi) Parade militer Korea Utara

Gridhot.ID - Amerika Serikat memang baru saja berfokus pada permasalahan Afghanistan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Amerika Serikat diketahui baru saja angkat kaki dari Afghanistan meski mereka belum sepenuhnya mengevakuasi warganya.

Kini masalah tersebut baru saja mereda, AS sudah harus menghadapi negara lain yaitu Korea Utara.

Baca Juga: Matanya Dicongkel, Kakak Kandungnya Meninggal Jadi Tumbal Pesugihan, Begini Kondisi AP, MUI Ingin Pelaku Rasakan Hal Ini

Dikutip Gridhot dari Kontan, Amerika Serikat atau AS siap untuk merespons setiap peluncuran rudal oleh Korea Utara jika negara komunis tersebut memutuskan untuk melakukan provokasi semacam itu.

Pernyataan itu keluar dari Komandan Komando Utara AS (NORTHCOM) dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) Jenderal Glen VanHerck pada Jumat (3/9) pekan lalu.

“Saya siap 24/7, 365 (hari). Jika Korea Utara memutuskan untuk meluncurkan rudal balistik, saya yakin dengan kemampuan kami,” kata VanHerck dalam konferensi pers, seperti dikutip Yonhap.

Baca Juga: Penantian 10 Tahun Masih Ditolak, Ini Penyebab Timor Leste Tak Kunjung Jadi Anggota ASEAN Meski Puluhan Tahun Merdeka Hingga Penuhi Persyaratan

Dia menegaskan, baik NORTHCOM maupun NORAD siap untuk memberikan "kemampuan" mereka.

"Untuk NORAD, itu ancaman peringatan dan penilaian serangan. Untuk NORTHCOM, kemampuan pertahanan rudal balistik," ujarnya. "Kami terus siap untuk menanggapi jika Korea Utara memilih untuk meluncurkan rudal".

Komentarnya muncul saat Korea Utara akan merayakan peringatan penting di masa lalu yang sering ditandai dengan peluncuran senjata pemusnah massal baru, termasuk rudal balistik.

Baca Juga: Semua Kebutuhan Tercukupi dan Tak Ada KDRT, Kenang Mirdad Pertanyakan Keputusan Tyna Kanna yang Tiba-tiba Minta Cerai Setelah 12 Tahun Menikah, Ini Pengakuannya

Korea Utara kabarnya sedang mempersiapkan parade militer besar-besaran menjelang pembentukan pemerintahannya pada 9 September dan peringatan pendirian Partai Buruh yang berkuasa pada 10 Oktober.

(*)