"Milky Seas itu terminologi ketika permukaan laut dengan area yang sangat luas berwarna terang seperti putihnya susu, sehingga ketika malam hari pun bisa terdeteksi/terlihat glowing dari satelit," ujar Widodo kepada Kompas.com, Rabu (8/9/2021).
Ia menyebutkan, penyebab terjadinya fenomena tersebut bisa diakibatkan oleh adanya warna iluminasi yang dipancarkan oleh organisme laut, seperti mikro atau nano plankton yang mengandung fosfor, sehingga seperti bercahaya di dalam gelapnya air laut saat malam hari.
"Mikro atau nano plakton tersebut berjumlah sangat masif sehingga bisa memuhi kolom air di lapisan permukaan laut dalam wilayah yang sangat luas," lanjut dia.
Baca Juga: Geregetan Hidupnya Terusik Gegara Diteror Pinjol Tagih Utang, Nafa Urbach Langsung Beri Ancaman Ini
Salah satu wilayah yang memiliki potensi seperti itu adalah di Samudera Hindia Selatan Jawa.
Sebab, probabilitas terjadinya adalah pada kurun waktu antara Juni hingga Oktober pada setiap tahunnya.
Widodo menambahkan, meski munculnya setiap tahun, kemunculannya belum tentu di sepanjang waktu tersebut (Juni-Oktober).
Mengapa Milky Seas terjadi antara Juni-Oktober?