Find Us On Social Media :

Pelaku Disebut Sempat Mondar-mandir di Lokasi, Ahli Psikologi Forensik Singgung Ada Sosok Intelektual di Balik Kasus Penembakan Ustaz Armand, Siapa?

Lokasi penembakan Ustaz Armand di Jalan Nean Saba Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang

Reza menjelaskan kalau pelaku pakai alat yang terkesan sekenanya, mungkin seketika terbangun spekulasi bahwa pelaku adalah orang tidak waras.

"Begitu pada kejadian-kejadian serupa sebelumnya," katanya.

Tapi karena pelaku pada peristiwa ini pakai senjata api, menurut Reza, maka bolehlah publik meyakini ini sebagai pembunuhan oleh orang waras.

Baca Juga: Nyawa Ali Kalora Pimpinan Teroris Poso Diduga Melayang Lewat Peluru Satgas Madago Raya, Tersisa 4 DPO yang Masih dalam Buruan

"Apalagi pelaku dikabarkan mondar-mandir di lokasi selama berhari-hari. Dan melihat posisi lubang pada tubuh korban, ada alasan untuk meninjau ini sebagai pembunuhan berencana," ujar Reza.

Jadi, kata dia, ketika pelaku-pelaku terdahulu disebut polisi sebagai orang tidak waras saja sudah sangat mengerikan, maka apalagi ketika pelaku pada kejadian mutakhir tergolong orang waras. "Semakin mengerikan," katanya.

"Setiap warga negara berhak hidup selamat sejahtera dan mendapat perlindungan negara. Negara, spesifik kepolisian, pun berkewajiban melindungi seluruh warga negara," tambahnya.

Baca Juga: Terletak di Jurang Terjal dengan Kemiringan 90 Derajat, Petugas Evakuasi Jasad Gabriela Meilani Baku Tembak dengan KKB Papua

Namun memahami betapa pentingnya peran guru-guru agama dalam kehidupan masyarakat kita, maka kata Reza sudah sepatutnya kita memiliki UU Perlindungan Pemuka Agama atau semacam itu.