Dimarahi Risma di Muka Umum, Pendamping PKH di Gorontalo Ini Akhirnya Buka Suara hingga Singgung Soal Tanggung Jawab

Selasa, 05 Oktober 2021 | 06:13
Sumber: Twitter @numadayana

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma memarahi petugas PKH Gorontalo saat rapat membahas distribusi bantuan sosial atau bansos pada Kamis (30/9/2021).

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma terekam dalam video sedang marah-marah saat rapat membahas distribusi bantuan sosial atau bansos bersama sejumlah pejabat Provinsi Gorontalo.

Diwartakan Kompas Tv, rekaman video Risma sedang marah-marah tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. Adapun rapat itu diketahui berlangsung pada Kamis (30/9/2021).

Berdasarkan informasi, kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo dengan yang disampaikan pejabat Kemensos.

Baca Juga: Beri Kritikan Pedas ke Risma, Pengamat: Jika Hanya Bisa Marah-marah Lebih Baik Mundur dari Mensos Saja

Kemarahan Risma semakin memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya tertera 0 rupiah.

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat tersebut mengatakan bahwa pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM PKH.

Risma yang berada di ruangan sama, sontak langsung memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Terkenal Berani Marahi Petugas yang Salah Langsung di Tempat, Mensos Risma Pernah Buat Netizen Malaysia Ketakutan Jika Jadi Presiden Indonesia Gantikan Jokowi, Begini Responnya

Dilansir dari Sripoku.com, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimarahi oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ternyata Fajar Sidik Napu.

Fajar mengaku sudah memaafkan kelakuan Mensos Risma.

Menurut dia, kemarahan yang dilakukan Risma bentuk dari perhatian dan tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.

“Saya tidak mungkin memarahi orangtua sendiri, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami,” kata Fajar Sidik Napu, Senin (4/10/2021) dikutip dari Kompas.com.

Instagram @makassar_info

Menteri Sosial Tri Rismaharini ngamuk pada petugas dinsos Gorontalo

Baca Juga: Minta Tolong Jokowi, Gubernur Gorontalo Tak Terima Bawahannya Dimarahi Mensos Risma di Depan Umum Hingga Viral: Meskipun Dia Pegawai Rendahan Tapi Manusia Juga

Penjelasan Fajar

Fajar pun menjelaskan kemarahan Risma kepada dirinya.

Menurut Fajar saat itu dirinya hanya meneruskan pertanyaan dari seorang kepada desa, yang menginformasikan bahwa ada 26 nama penerima PKH yang menerima uang.

Nama-nama itu kata Fajar belum termasuk di daftar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang merupakan domain dari Kementerian Sosial.

Baca Juga: 'Itu Pegawai Saya!' Berang Lihat Mensos Risma Marahi Petugas PKH hingga Ancam Tembak, Gubernur Gorontalo Protes ke Jokowi Minta Sang Menteri Dievaluasi

“Berikutnya saya jelaskan karena saat ini sedang terjadi proses pemadanan data sehingga terindikasi KPM ini dinonaktifkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Fajar Sidik Napu.

Menerima informasi dari Fajar, Risma lantas mengecek kepada stafnya.

Ternyata data yang dimaksud Fajar ada. Begitu pula jawaban dari pihak bank yang bertugas mencairkan dana.

“Pihak bank menyampaikan sudah dalam proses transaksi. Mendegar hal itu Ibu Menteri langsung berdiri ke arah saya.

Baca Juga: Mensos Risma Bongkar Gelagat Para Keluarga Menteri dan PNS yang Dapat Jatah Bansos Pemerintah, Begini Pengakuannya yang Mengejutkan

Padahal maksud pihak bank itu yang sudah transaksi untuk program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bukan penerima PKH yang ibu menteri maksudkan,” tutur Fajar Sidik Napu.

Atas peristiwa ini Fajar sudah menjelaskan kepada Menteri Sosial bahwa daftar 26 nama tersebut masih ada di aplikasi e-PKH.

Sebagian besar dari daftar nama tersebut merupakan penerima perluasan (PKH penambahan) tahun 2021.

Baca Juga: Risma Puji Aceh Setinggi Langit Urusan Bansos, Sikap Berani Para Kepala Dinas Ini Buat Sang Mensos Bersyukur Setengah Mati

“Nama yang belum masuk uangnya itu, PKH perluasan yang pendataannya dilakukan bulan Januari dan pengaktifannya antara bulan Juni dan Juli 2021,” jelas Fajar.

Sebagai koordinator PKH, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan prinsip SIP yakni Santun, Integritas dan Profesional. Ia tidak pernah menghapus dan menambah data sesuka hati.

Data tersebut tersimpan di Kementerian Sosial.

Risma Minta Maaf

Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengaku sudah menerima permintaan maaf dari Mensos Risma.

Baca Juga: Diam-diam Blusukan Tanpa Kawalan Pemda, Mensos Risma Ngamuk Pergoki Bansos Warga Disunat Sampai Rp 50 Ribu Per Paket: Siapa, Sebut Namanya!

Mensos Risma meminta maaf dari pesan WhatsApp pribadi yang dikirim ke istri gubernur yakni Idah Syahidah yang juga sebagai anggota DPR RI Komisi VIII.

“Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan,” dikutip dari Pemprov Gorontalo.

Rusli juga sudah memanggil Fajar untuk meminta klarifikasi dan juga meminta pendamping PKH itu untuk memaafkan Mensos Risma.

Baca Juga: Risma Ngamuk Uang Sembako dari Kemensos Tak Diserahkan ke Rakyat, Emosi Sang Menteri Memuncak Sampai Keluar Ancaman Ini

“Jadi pak Fajar, mungkin ibu menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita,” kata Gubernur Rusli.

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas TV, Sripoku.com