GridHot.ID - Baru-baru ini seorang remaja di Subang, Jawa Barat menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, mengutip Tribun-video.com, remaja tersebut selalu menyambut setiap jemaah yang datang ke masjid yang hendak beribadah.
Tak hanya itu, ia juga menyapa setiap jemaah yang datang, sambil menjelaskan lokasi menaruh sandal dan toilet.
Remaja laki-laki tersebut terlihat di Masjid Raya As Sa'adah, Desa Palasari, Subang.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, di balik sikap remaja tersebut yang selalu menyambut jamaah masjid di Subang viral, sang ibu ungkap cara didik kepada putranya.
Pemuda berambut keriting bernama Raja ini mendadak viral.
Aksinya menyambut dan menata sandal para jamaah masjid mencuri perhatian.
Sosok Raja membuat publik tercengang setelah terkuak identitas aslinya.
Ternyata Raja merupakan anak dari pemilik Masjid As-Sa'adah di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ternyata anak sultan, Raja dikenal rendah hati.
Kerendahan hati Raja ini tak lepas dari cara didik sang ibu, Imas.
Melalui sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube Mat Peci, Imas menjelaskan caranya mendidik Raja.
Imas mengaku dia mendidik anak-anaknya seperti ibu kebanyakan.
"Saya seperti umumnya ibu rumah tangga biasa tidak ada yang istimewa untuk mendidik anak. Saya sama saja dengan ibu-ibu rumah tangga pada umumnya," ujar Imas, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari kanal YouTube Mat Peci.
Imas ternyata merasa tak enak hati dan kurang nyaman ketika orang-orang memanggilnya dengan sebutan sultan.
Mengaku malu, Imas menganggap sebutan sultan sebagai sebuah doa.
"Saya menanamkan kita ini bukan sultan. Saya sebenernya malu kalau ada yang panggil sultan sultan gitu, tapi semoga itu jadi doa ya," ungkap Imas.
Imas pun membeberkan bagaimana cara ia mendidik Raja.
Sejak Raja kecil, Imas selalu mengatakan kalau sang anak menginginkan sesuatu termasuk mainan, agar meminta langsung ke Allah SWT.
"Saya selalu bilang kalau pengen sesuatu seperti mainan, ya Raja minta sama Allah, jangan sama mama," terang Imas.
Lebih lanjut, Imas mengatakan bahwa perilaku Raja ini membuat sang adik terinspirasi untuk menjadi seperti kakaknya.
"Adiknya sendiri pengen seperti Raja, tetapi dia bilang malu karena gak bisa ngomong seperti kakaknya," ujar Imas.
Imas juga membeberkan sisi lain Raja yang ternyata kerap membuat guru SDnya dulu menangis.
Hal ini tak lepas dari sifat rendah hati yang dimiliki Raja serta kemampuan berbicara dan kekritisannya yang menuai pujian.
"Guru SDnya si Raja suka menangis kalau mendengar cerita dia, Raja itu suka bicara panjang dan lebar.
Dia sering menjelaskan alasannya tak diperbolehkan sesuatu dan harus baik. Dia gak mau terima kalau dilarang tetapi gak ada alasannya," papar Imas.
(*)