Gridhot.ID - Selama ini dunia mengira Amerika Serikat adalah negara yang memiliki persenjataan terkuat.
Namun, hal tersebut justru salah kaprah.
Ternyata Amerika dan NATO sendiri justru mengakui senjata milik Rusia inilah yang paling kuat dan mematikan.
Baca Juga: Perceraiannya dengan Stefan William Jadi Titik Terendah dalam Hidupnya, Celine Evangelista Beri Pesan Ini untuk Sang Mantan Suami: Kita Tetap PartnerRusia diketahui memiliki jutaan prajurit dan alat militer mematikan, seperti rudal nuklir 'Setan 2' atau RS-28 Sarmat.RS-28 Sarmat dijuluki rudal nuklir 'Setan 2' karena menggantikan RS-36M, senjata era 1970-an yang disebut oleh NATO sebagai rudal Setan.Melansir intisari-online.com, rudal nuklir ‘Setan 2’ memiliki berat hingga 10 ton dengan kapasitas hingga 10 ton muatan nuklir.Dengan kapasitas muatan itu, ia bisa menghasilkan ledakan sekitar 2.000 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Pada Oktober 2017 lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah melakukan uji coba peluncuran rudal nuklir Setan 2.
Uji coba tersebut dilakukan di kira-kira 500 mil utara Moskow, tepatnya di spaceport Plestek Cosmodrome.Rudal tersebut bisa menempuh jarak 3.600 mil sebelum mencapai sasarannya di Kura, area uji coba rudal balistik antar benua di Timur Jauh Rusia.Dilaporkan senjata mematikan tersebut diklaim mampu membawa 12 hulu ledak nuklir dan bisa melenyapkan seluruh negara hanya dengan satu serangan.
Baca Juga: Nyalinya Tak Ciut Kena Somasi Imbas Ngonten Bareng Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier Justru Sindir Balik Propeksos: Saya Banyak Kerjaan!Bahkan Presiden Vladimir Putin juga ikut serta dalam latihan tersebut dan secara pribadi meluncurkan empat rudal balistik.“Kami telah melakukan latihan untuk mengelola kekuatan strategisnya.”"Semua tujuan pelatihan telah berhasil diselesaikan,” kata sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan.
Mereka mengharapkan rudal nuklir ‘Setan 2’ bisa mulai beroperasi pada tahun 2018.
Tahun 2019 lalu, Vladimir Putin juga menyampaikan bahwa rudal Sarmat telah mencapai tahap akhir pengujian."Uji coba akhir yang melibatkan rudal balistik antarbenua Sarmat telah berhasil," ujar Putin, mengutip Newsweek dari kompas.com."Dan seperti yang sudah Anda ketahui, sistem hipersonik Kinzhal dan sistem laser Peresvet juga telah mulai bertugas," lanjutnya.(*)