Diusulkan Jokowi Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, KSAD Andika Perkasa Bikin Pasukan Terbaik AS Kalah Telak Gara-gara Lumpuhkan Tangan Kanan Osama bin Laden, Begini Perjalanannya Ringkus Anak Buah Sang Gembong Teroris

Kamis, 04 November 2021 | 20:25
Tribunnews/Jeprima

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Andika Perkasa

GridHot.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Prakasa tak pernah lepas dari sorotan publik.

Diwartakan Kompas TV sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Menanggapi keputusan tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani menyebut bahwa DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Baca Juga: Jendral Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Pengamat Prediksi 2 Sosok Hebat Ini Bakal Jadi Orang Nomor 1 di Angkatan Darat Berikutnya, Ini Dia Namanya

"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan."

"Karena itu Pak Setneg, Presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa," ujar Puan.

Sementara itu, dilansir GridHot dari Sosok.id, sepak terjang Jenderal Andika Perkasa dalam kemiliteran sendiri sudah tidak diragukan.

Baca Juga: Sekarang Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, KSAD Andika Perkasa Pernah Berseragam Sat Gultor 81 Pasukan Elit Paling Misterius di Indonesia, Tangan Kanan Osama bin Laden Pernah Disikatnya Sekali Tugas

Ia merupakan perwira TNI dengan segudang prestasi dan kariernya di Korps Baret merah sangatlah cemerlang.

Terakhir, sebelum menjabat KSAD, Jenderal Andika Perkasa menjabat sebagai Pangkostrad.

Sementara di antara banyak prestasinya, kontribusi Andika Prakasa dalam operasi penangkapan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq, menjadi salah satu yang paling terkenal.

Pada tahun 2002, ia memimpin tim Buru Sergap yang dibentuk untuk operasi tersebut.

Saat itu, entah dengan cara apa Omar al-Faruq berhasil masuk ke Tanah Air dan sudah merancang serangan ke kedutaan AS di Jakarta.

Baca Juga: Anak Mantu AM Hendropriyono Calon Tunggal Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa Ternyata Sandang Gelar Tak Biasa, Ini Biodatanya yang Merupakan Perwira Lulusan Harvard Amerika

Kedutaan AS di negara-negara Asia Tenggara menjadi sasarannya.

Bahkan, Indonesia menjadi debut teror al-Faruq.

Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan teroris ini.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Tribunnews/Irwan Rismawan

KSAD Andika Perkasa saat melakukan konferensi pers

Baca Juga: Pilihan Mobil Pribadi KSAD Andika Perkasa Buktikan Kesangarannya, Intip Koleksi Kendaraan Calon Tunggal Panglima TNI yang Tunjukkan Aura Kegagahannya

TNI pun segera merespons cepat dan berhasil mengetahui keberadaan Omar Al Faruq.

Berurusan dengan kelompok Osama bin Laden bukanlah hal yang mudah.

Bahkan, untuk melumpuhkan pendiri Al Qaeda, Osama bin Laden, Amerika menerjunkan pasukan terbaiknya, kelompok satuan 6 SEAL.

Penangkapan Osama bin Laden pada Mei 2011 itu juga menjadi salah satu operasi paling fenomenal yang dilakukan oleh agen CIA.

Faruq sendiri sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan.

Baca Juga: Bursa Pencalonan Kepala BIN Beredar, Nama Jenderal Andika Perkasa Turut Mencuat Sebagai yang Terkuat, Kembali Unggul Usai Survei Calon Panglima TNI

Ia menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi AS dimanapun dan kapanpun.

Tapi rupanya, tim buru sergap TNI pimpinan Andika Prakasa justru tanpa kesulitan berarti berhasil meringkusnya.

Mereka meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002 setelah bergerak cepat ke tempat persembunyiannya di Bogor.

Baca Juga: Bersaing Ketat dengan KSAD Andika Perkasa Duduki Kursi Panglima TNI, Begini Komentar KSAL Yudo Margono Soal Isu Gantikan Marsekal Hadi Tjahjanto

Usai diamankan, al-Farouq diserahkan ke pihak AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.

Meski, al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005.

Baru akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyian al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak, untuk menangkapnya.

Dalam peristiwa itu, al-Faruq al-Faruq tewas setelah tersambar peluru, setelah terjadi baku tembak.

Andika Prakasa, sosok tentara Indonesia yang pada 2002 berkontribusi dalam penangkapan al-Faruq, memulai karier militernya ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.

Baca Juga: Bursa Calon Panglima TNI Makin Panas, Survei SETARA Menyatakan Jenderal Andika Perkasa Unggul dalam 4 Dimensi Kepemimpinan, Ini Perbedaan Skornya dengan KSAL dan KSAU

Setelahnya, Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).

Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).

Baca Juga: Ngaku Hatinya Tergerak Usai Ikut Baksos, Dokter Muda Lulusan Inggris Ini Mendadak Mantapkan Dirinya untuk Jadi Prajurit TNI, Jenderal Andika Perkasa Beri Pesan Motivasi

Sosok yang kini menjadi Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini pun merupakan menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas TV, Sosok.id